SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Jawa Timur kembali meneguhkan diri sebagai pusat produksi susu terbesar di Indonesia. Data terbaru menunjukkan populasi sapi perah di provinsi ini mencapai 292,26 ribu ekor atau sekitar 60 persen dari total nasional. Produksi susu pun menembus 476.712 ton, menyumbang 58 persen dari pasokan nasional.
Capaian tersebut mendapat perhatian Anggota DPD RI Komisi III, Lia Istifhama, saat menghadiri kegiatan Gerakan Serentak Pelayanan Inseminasi Buatan (GSPIB) Jawa Timur 2025 di City Forest Sumbersari, Jember. Menurutnya, dominasi Jatim bukan sekadar angka statistik, tetapi menjadi indikator bahwa ekosistem peternakan daerah ini telah bekerja dengan pola yang semakin modern dan produktif.
“Kontribusi Jawa Timur bukan hanya besar, tetapi menentukan arah ketahanan susu nasional. Ini hasil kerja panjang para peternak yang menjaga kualitas dan terus belajar,” ujar perempuan yang akrab disapa Ning Lia.
Ia menilai keberhasilan tersebut juga dipengaruhi oleh penerapan teknologi peternakan, terutama inseminasi buatan yang menjadi program prioritas. Hingga 24 November 2025, lebih dari 1.099.397 ekor sapi telah mengikuti proses inseminasi dalam program GSPIB. Langkah ini dinilai mampu memperbaiki kualitas genetika sapi perah dan sapi potong secara signifikan.
Menurut Ning Lia, keberhasilan sektor peternakan Jatim memiliki dampak langsung pada ekonomi masyarakat. Peningkatan populasi dan kualitas ternak membuat rantai pasok susu lebih stabil, sekaligus membuka ruang lebih besar bagi peternak untuk meningkatkan pendapatan.
“Jika pola kolaborasi seperti ini terus dijaga, saya yakin swasembada susu bukan lagi wacana. Kita sudah punya fondasinya,” tegasnya.
Ia juga menyerukan agar pemangku kebijakan memperkuat dukungan pada modernisasi peternakan, termasuk penguatan akses pakan berkualitas, fasilitas pendingin susu, dan ekspansi industri pengolahan.
“Kita harus menjaga momentum ini. Peternak perlu terus didampingi agar bisa berkembang dan menjadi bagian dari rantai industri yang berdaya saing,” tambahnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin









