Kasus Balita Penuh Cacing, Anggota DPD RI Lia Istifhama Minta DTSEN Desa Segera Diterapkan

- Redaksi

Minggu, 24 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Senator DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama,. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Senator DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama,. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Kasus meninggalnya balita bernama Raya (4) di Sukabumi dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing membuka luka sekaligus alarm keras bagi bangsa. Anggota DPD RI, Lia Istifhama, menilai peristiwa itu tidak boleh berhenti sebagai berita duka semata, melainkan momentum untuk introspeksi dan membenahi layanan kesehatan nasional.

“Kisah Raya jangan berhenti sebagai kabar duka. Ini harus menjadi momentum mendesain ulang sistem data dan layanan kesehatan agar tidak ada lagi rakyat kecil yang jatuh di celah sistem,” tegas Lia, Sabtu (23/8/2025).

Senator yang akrab disapa Ning Lia itu menyoroti masih banyaknya persoalan mendasar, mulai dari ketidakmerataan fasilitas kesehatan, data kependudukan yang tidak sinkron dengan bantuan sosial, hingga kesulitan masyarakat miskin mengakses BPJS Kesehatan.

Menurutnya, kunci pembenahan ada pada penerapan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) berbasis desa. Ia menekankan, data tidak boleh sekadar angka di atas kertas, melainkan data hidup yang selalu diperbarui di tingkat desa.

“Aparatur desa, bidan, dan kader posyandu bisa dilibatkan untuk validasi lapangan. Dengan begitu, setiap warga miskin otomatis tercatat sebagai penerima manfaat BPJS (PBI) dan terlindungi dari risiko kesehatan seperti stunting, gizi buruk, hingga penyakit menular,” jelas putri KH Maskur Hasyim itu.

Selain soal data, Ning Lia menyoroti masalah tunggakan premi BPJS yang banyak dialami warga miskin maupun pekerja informal. Ia menilai solusi tidak bisa hanya berupa penagihan, melainkan program rehabilitasi iuran, skema restrukturisasi, hingga gotong royong komunitas.

“Evaluasi ini bukan untuk melemahkan BPJS, tapi memperkuatnya agar lebih inklusif dan benar-benar hadir bagi rakyat kecil,” ungkap doktor manajemen ekonomi Islam tersebut.

Lebih jauh, Lia mengingatkan agar tragedi Raya tidak dijadikan bahan provokasi politik. Menurutnya, energi bangsa seharusnya diarahkan untuk kolaborasi memperkuat layanan kesehatan, bukan konflik yang merusak kondusivitas.

“Kasus Raya adalah panggilan moral. Jangan sampai publik justru terjebak pada isu politik yang tidak produktif,” katanya.

Ia juga mendorong tokoh masyarakat, organisasi, hingga influencer digital ikut aktif dalam edukasi kesehatan berbasis desa, termasuk kampanye sanitasi dan gizi anak untuk memutus lingkaran kemiskinan kesehatan.

“Raya memang sudah pergi, tapi semangatnya jangan ikut terkubur. Inilah waktunya negara hadir lebih kuat melalui DTSEN yang sinkron, BPJS yang inklusif, dan edukasi kesehatan yang merata. Hak sehat adalah hak konstitusional setiap warga negara,” tegas Ning Lia.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Dinkes Bangkalan Gencarkan Pendampingan Anak Gizi Buruk, Cegah Risiko Stunting
Warga Perempuan di Blitar Bisa Tes HPV DNA Gratis, Ini Syaratnya
Kasus Kanker Serviks di Kota Blitar Capai 132, Dinkes Gencarkan Deteksi Dini
Khofifah Apresiasi Sinergi Lintas Elemen di World Sight Day 2025, Bagikan 1.000 Kacamata Gratis untuk Pelajar
Dinkes Banyuwangi Ingatkan Bahaya HIV di Era Prostitusi Digital
TP PKK Bangkalan Dorong Ibu-Ibu Aktif ke Posyandu untuk Cegah Stunting
Si Pandu Aja Hadir di Banyuwangi, Layanan BPOM Kini Bisa Setiap Hari
Inovasi ‘Raja Harum’ dan ‘Maharestu’ Antar RSUD Mataram Masuk 10 Besar Indonesia Healthcare Innovation Awards

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 08:52 WIB

Dinkes Bangkalan Gencarkan Pendampingan Anak Gizi Buruk, Cegah Risiko Stunting

Minggu, 12 Oktober 2025 - 08:17 WIB

Warga Perempuan di Blitar Bisa Tes HPV DNA Gratis, Ini Syaratnya

Minggu, 12 Oktober 2025 - 08:07 WIB

Kasus Kanker Serviks di Kota Blitar Capai 132, Dinkes Gencarkan Deteksi Dini

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Khofifah Apresiasi Sinergi Lintas Elemen di World Sight Day 2025, Bagikan 1.000 Kacamata Gratis untuk Pelajar

Jumat, 10 Oktober 2025 - 07:17 WIB

Dinkes Banyuwangi Ingatkan Bahaya HIV di Era Prostitusi Digital

Berita Terbaru

Bupati Madiun H. Hari Wuryanto dan Wakil Bupati dr. Purnomo Hadi (tengah) berfoto bersama Forkopimda dan jajaran OPD usai kegiatan kerja bakti membangun rumah layak huni dalam rangka Bakti Sosial Terpadu (BST) di Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Selasa (15/10/2025). (Foto: Dok. Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Pemkab Madiun Gelar BST di Nampu, Serap Aspirasi dan Perkuat Gotong Royong Warga

Kamis, 16 Okt 2025 - 09:00 WIB