Ketua DPRD Lamsel Minta Masyarakat Jangan Bertindak anarkis

- Redaksi

Senin, 25 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lampung Selatan,RadarBangsa.co.id – Ketua DPRD Kabupaten Lampung Selatan, Hendry Rosyadi meminta masyarakat pesisir di Kecamatan Rajabasa agar tidak bertindak anarkis. Hendry menyarankan, penolakan oleh masyarakat hendaknya dilakukan melalui mekanisme sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

“Saya minta masyarakat jangan bertindak anarkis, jika ada sesuatu yang terjadi maka yang rugi adalah masyarakat sendiri,” kata Hendry Rosyadi saat menerima para Kepala Desa di Kecamatan Rajabasa, di rumah dinas jabatan (25/11/2019).

Menurut Hendry, meski ada penolakan dari masyarakat, penambangan oleh PT Lautan Indah Persada (LIP) adalah legal sesuai aturan yang berlaku, karena telah mengantungi izin penambangan dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Lampung.

“Yang berhak menghentikan penambangan adalah pihak yang memberi izin, yakni dinas pertambangan di provinsi. Silahkan saudara-saudara untuk mengajukan penolakan ke dinas pertambangan. Nanti kami yang di DPRD juga akan mendorong aspirasi masyarakat ini dengan turut menyurati dinas pertambangan provinsi Lampung,” imbuh Hendry.

Sebelumnya, Sejumlah Kepala Desa di Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan ngelurug ke DPRD terkait penambangan pasir hitam di areal Cagar Alam Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selatan Sunda oleh PT Lautan Indah Persada (LIP) dengan Kapal KM Mehad 1 masih berlanjut.

Kepala Desa Rajabasa, Herman mengatakan kedatangan para kepala desa ini menyampaikan aspirasi masyarakat untuk menghentikan penyedotan pasir oleh pihak perusahaan.

Penolakan masyarakat ini terkait masih beroperasinya PT LIP di areal Gunung Anak Krakatau (GAK) untuk menambang pasir hitam dengan cara penyedotan oleh Kapal Motor (KM) Mehad I sejak Sabtu (23/11/2019) malam. Warga dan masyarakat pun merekam kapal tersebut,  dan dalam video yang beredar kapal tersebut berjarak 2,5 mil dari bibir pantai. Dari hasil pantauan warga dan LSM, kapal tersebut  bernama KM. MEHAD 1 dalam keadan menyala dan konsisi masih hidup diduga sedang melakukan penyedotan pasir hitam. Hingga berita ini diturunkan, menurut informasi yang dihimpun, KM Mehad I masih terus beroperasi melakukan penambangan di areal GAK. (Ricky)

Berita Terkait

Khofifah Buka Training Talent DNA Berbasis AI untuk Guru BK se-Jatim
Pemkab Kendal Dorong Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Sekolah Rakyat
Wakil Bupati Sleman Panen Padi Bersama Dirjen Tanaman Pangan
Kades Se-Kota Batu Kompak, Tuntut Pembentukan Dinas PMD demi Kemajuan Desa
Wali Kota Probolinggo Siap Gulirkan Dana Miliaran, Warga Triwung Kidul Semangat Banget
NTB Darurat Pernikahan Dini, Pemerintah, UNICEF Turun Tangan
LKPJ 2024 Disetujui DPRD Jatim, Gubernur Khofifah Tegaskan Rekomendasi Jadi Landasan Perbaikan Pembangunan
232 Calon Purna Tugas PNS Sleman Terima SK Pensiun, Pesan Bupati Bikin Menyentuh

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 19:42 WIB

Khofifah Buka Training Talent DNA Berbasis AI untuk Guru BK se-Jatim

Selasa, 20 Mei 2025 - 17:07 WIB

Pemkab Kendal Dorong Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Sekolah Rakyat

Selasa, 20 Mei 2025 - 16:58 WIB

Wakil Bupati Sleman Panen Padi Bersama Dirjen Tanaman Pangan

Selasa, 20 Mei 2025 - 13:16 WIB

Kades Se-Kota Batu Kompak, Tuntut Pembentukan Dinas PMD demi Kemajuan Desa

Selasa, 20 Mei 2025 - 08:58 WIB

Wali Kota Probolinggo Siap Gulirkan Dana Miliaran, Warga Triwung Kidul Semangat Banget

Berita Terbaru

Peristiwa

PT MTG Kebakaran, Ini Reaksi Disnaker Sleman

Rabu, 21 Mei 2025 - 11:58 WIB

Remaja putri tawuran di Jalan Kokrosono Semarang terekam kamera (IST)

Hukum - Kriminal

Remaja Putri Duel di Jalan Semarang, Terekam Kamera

Rabu, 21 Mei 2025 - 01:17 WIB

Pelaku jambret ditangkap Resmob Polrestabes Semarang di Bandungan (ist)

Hukum - Kriminal

Subuh Mencekam, Pedagang Dijambret di Semarang

Rabu, 21 Mei 2025 - 01:01 WIB