GRESIK, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali melanjutkan program “Sapa Bansos” dengan menyapa masyarakat Kabupaten Gresik melalui penyaluran bantuan sosial senilai Rp5.806.690.000. Penyaluran tersebut berlangsung di Pendopo Alun-Alun Gresik, Senin (28/7), dan menjadi titik ke-23 dari rangkaian kegiatan yang telah digelar Pemprov Jatim.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengingatkan pentingnya penggunaan bantuan secara bijak. Ia menekankan bahwa setiap bantuan harus sampai kepada penerima yang berhak dan dimanfaatkan dengan tepat, tanpa disalahgunakan. Ia juga secara khusus mengimbau agar masyarakat tidak tergoda menggunakan dana bantuan untuk kegiatan negatif, termasuk judi online yang saat ini banyak menjebak masyarakat.
“Kita berharap bantuan sosial ini benar-benar tepat sasaran, tepat guna, dan aman dari penyalahgunaan. Mohon dijaga, jangan sampai dipakai untuk judi online. Jangan sampai kepikiran, apalagi sampai dilakukan,” tegas Khofifah.
Bantuan yang disalurkan mencakup berbagai program dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) Plus yang diberikan kepada lebih dari seribu keluarga, masing-masing menerima bantuan senilai Rp2 juta per tahun. Ada pula bantuan bagi penyandang disabilitas, bantuan kewirausahaan untuk kelompok rentan, serta sejumlah program sosial lainnya yang menyasar masyarakat miskin dan berkebutuhan khusus.
Selain bantuan tunai, Pemprov Jatim juga menyerahkan 33 unit alat bantu mobilitas bagi penyandang disabilitas dan lansia. Diserahkan pula bantuan operasional serta tali asih kepada para pendamping sosial, seperti SDM PKH Plus, pendamping disabilitas, TKSK, dan relawan TAGANA. Total nilai bantuan dalam bentuk alat dan operasional tersebut mencapai ratusan juta rupiah.
Pada saat yang sama, bantuan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur turut disalurkan, mencakup pendanaan untuk penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), program Desa Berdaya, hingga Jatim Puspa. Bantuan-bantuan ini ditujukan untuk mendorong kemandirian desa sekaligus mempercepat pengentasan kemiskinan dari level akar rumput.
Program ini dinilai berdampak positif terhadap penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2025 yang dirilis Jumat (25/7), tingkat kemiskinan di Jawa Timur tercatat sebesar 9,50 persen. Angka ini turun 0,29 persen poin dibandingkan Maret 2024 yang masih berada di angka 9,79 persen. Penurunan tersebut mencerminkan berkurangnya sekitar 17.940 penduduk miskin, sehingga kini jumlah warga miskin di provinsi ini tercatat sebanyak 3.836.520 jiwa.
“Alhamdulillah, angka kemiskinan kita terus menurun. Ini buah dari kerja keras bersama seluruh pihak yang terlibat,” kata Khofifah.
Ia juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada para pilar sosial yang selama ini bekerja di lapangan. Menurutnya, para pendamping dan relawan sosial memiliki peran sentral dalam mengawal program-program pengentasan kemiskinan hingga menjangkau kelompok rentan dan masyarakat berkebutuhan khusus.
Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyambut baik penyaluran bantuan sosial dari Pemprov Jatim. Ia mengucapkan terima kasih atas perhatian Gubernur Khofifah kepada masyarakat Gresik dan berharap bantuan tersebut menjadi manfaat nyata yang membawa keberkahan.
“Adanya bantuan seperti PKH dan program lainnya semoga menjadi sistem yang bisa membantu keluarga miskin agar lebih mandiri dan sejahtera. Matur nuwun Ibu Gubernur. Semoga ini menjadi ladang pahala bagi kita semua,” ujarnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin