MALANG, RadarBangsa.co.id – Komitmen Jawa Timur sebagai rumah pendidikan bagi seluruh anak bangsa kembali ditunjukkan melalui penyambutan hangat Gubernur Khofifah Indar Parawansa terhadap 145 pelajar Papua yang tergabung dalam Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) tahun 2025. Mereka akan melanjutkan pendidikan di berbagai SMA dan SMK yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Kebanggaan itu kian terasa setelah diumumkan bahwa dari 206 siswa ADEM angkatan 2024–2025, sebanyak 105 orang sukses menembus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama di Indonesia melalui jalur SNBP dan SNBT 2025. Capaian ini menunjukkan bahwa ADEM bukan sekadar program pendidikan, melainkan investasi nyata dalam membentuk masa depan generasi Papua yang lebih cerah.
“Anak-anakku luar biasa. Kalian bisa seperti kakak-kakakmu yang kini menempuh pendidikan tinggi di universitas hebat di Indonesia. Prestasi ini tak lepas dari peran guru, kepala sekolah, dan seluruh elemen yang turut mendampingi dan membina dengan sepenuh hati,” ujar Gubernur Khofifah dalam seremoni serah terima siswa ADEM di Hotel Aria Gajayana, Kota Malang, Jumat (11/7/2025).
Para pelajar baru ini berasal dari berbagai daerah di Papua seperti Sentani, Sorong, Manokwari, Merauke, Nabire, Timika, hingga Wamena. Mereka akan menempuh pendidikan selama tiga tahun di Jawa Timur, provinsi yang dikenal memiliki ekosistem pendidikan maju serta masyarakat yang menjunjung tinggi toleransi dan kebhinekaan.
Gubernur Khofifah menekankan pentingnya pendidikan sebagai jalan utama menuju keberhasilan. Ia menyebutkan beberapa tokoh inspiratif asal Papua seperti Natalius Pigai, Dr. Ribka Haluk, hingga Prof. Yohana Yembise sebagai bukti bahwa anak Papua mampu bersaing dan berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
“Tidak ada jalan lain menuju sukses kecuali belajar dengan keras dan disiplin. Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Jika pun jatuh, kalian akan jatuh di antara bintang-bintang,” pesan Khofifah, yang dalam kesempatan itu menyebut dirinya sebagai “Mamak” bagi seluruh siswa Papua selama berada di Jawa Timur.
Suasana haru dan semangat kebangsaan terasa kuat ketika Gubernur Khofifah mengajak para siswa menyanyikan lagu “Tanah Papua” dan “Bendera” sambil mengibarkan Merah Putih. Momen tersebut menjadi pengingat bahwa semangat persatuan tak mengenal batas wilayah.
“Mari kibarkan bendera Merah Putih dari pesisir hingga pegunungan Papua. Sambut kemerdekaan dengan semangat baru,” ajaknya.
Sebelum proses serah terima, para siswa telah mengikuti pembinaan karakter dan wawasan kebangsaan di Rindam V/Brawijaya, Malang, selama empat hari sejak 7 Juli. Kegiatan ini menjadi bekal awal agar mereka siap secara mental, budaya, dan akademik menghadapi tantangan di lingkungan baru.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menyebut bahwa program ADEM menjadi wujud nyata pemerataan kualitas pendidikan, terutama untuk wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) di tanah Papua. Program ini juga menjadi ruang akulturasi budaya antara pelajar Papua, Jawa, dan Bali.
“Alhamdulillah, 105 anak-anak ADEM berhasil lolos masuk PTN tahun ini. Kita harus jaga semangat ini agar ADEM bukan hanya program seremonial, tapi menjadi gerbang perubahan untuk masa depan Papua,” tegas Aries.
Senada dengan itu, Subkoordinator Beasiswa Puslapdik Kemendikdasmen, Erwin Sahala Pangaloan, menegaskan bahwa program ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam mempercepat pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia.
“Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Serap ilmu sebanyak mungkin, pelajari keberagaman, dan jadilah generasi pembaharu bagi tanah kelahiran kalian,” pungkas Erwin.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin
