SURABAYA, RadarBangsa.co.id — Ribuan buruh dari berbagai elemen di Jawa Timur memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kamis (1/5/2025), di depan Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya.
Didampingi Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim, Gubernur Khofifah tampak menyatu dengan massa buruh. Acara diwarnai dengan pemotongan tumpeng dan tiup lilin sebagai simbol syukur atas peringatan May Day yang berlangsung damai dan kondusif.
Dalam sambutannya, Khofifah menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyepakati dan menandatangani 17 rekomendasi yang disampaikan buruh. Penandatanganan dilakukan bersama Wakil Gubernur Emil dan disaksikan Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Ahmad Fauzi serta perwakilan buruh lainnya.
“Terima kasih atas rekomendasi dan aspirasi yang telah disampaikan. Ketujuh belas aspirasi ini sudah saya tandatangani,” ujar Khofifah.
Rekomendasi tersebut di antaranya menyangkut dorongan pembuatan Undang-Undang Ketenagakerjaan baru sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 168/PUU-XXI/2023, serta pengkajian ulang terhadap Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016 mengenai batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang diusulkan naik menjadi Rp 10 juta.
Usulan lain mencakup pembebasan Pajak Penghasilan (PPh) 21 bagi buruh perempuan sebagai tulang punggung keluarga, penyediaan rumah bersubsidi untuk buruh, dan pengusulan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Pahlawan Nasional.
Sebagai bentuk konkret perhatian terhadap pekerja, Pemprov Jatim juga menyiapkan pelatihan dan sertifikasi untuk 10.000 orang, terutama bagi mereka yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Khofifah menyebut, program ini telah dialokasikan dalam APBD provinsi.
“Insya Allah anggarannya tersedia. Harapannya, keterampilan saudara dapat ditingkatkan sehingga mampu mengakses pekerjaan yang lebih layak,” ucapnya.
Di bidang pendidikan, Pemprov juga memberikan beasiswa kepada 10 siswa di setiap SMA dan SMK swasta di Jawa Timur. Program ini merupakan bagian dari Paket Pendidikan Pemprov Jatim dalam rangka Hari Pendidikan Nasional, dengan total 30.000 penerima manfaat.
“Silakan diakses. Ini hadiah dari Pemprov Jatim untuk keluarga buruh,” imbuh Khofifah.
Ketua FSPSI Jatim Ahmad Fauzi menyampaikan apresiasi atas respon cepat Pemerintah Provinsi terhadap 17 tuntutan buruh.
“Kami juga berterima kasih kepada seluruh buruh yang mengikuti long march dan orasi secara damai. Keamanan adalah hal utama,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunan kepada ahli waris tiga buruh. Masing-masing menerima total manfaat senilai Rp 444,72 juta, Rp 232,49 juta, dan Rp 190,31 juta, mencakup jaminan kecelakaan kerja, kematian, hari tua, pensiun, dan beasiswa.
Sebagai catatan, 1 Mei ditetapkan sebagai Hari Buruh Internasional sekaligus hari libur nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013. Momen ini diperingati setiap tahun untuk memperkuat hubungan industrial yang harmonis di seluruh Indonesia.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin
