KUPANG, RadarBangsa.co.id – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) dan Kanwil IV KPPU Surabaya melakukan kegiatan monitoring Bahan Pokok (Bapok) dan Penting di NTT.
Salah satu tempat dilaksanakan kegiatan adalah di Pasar Naikoten, Kupang, NTT. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memantau masyarakat masih dapat memperoleh bahan kebutuhan pokok dan penting dengan harga yang wajar setelah terjadinya badai seroja dan menjelang hari raya Idul Fitri.
Dari pantauan, dapat dilihat bahwa, kegiatan ekonomi sudah berangsur pulih setelah terjadinya bencana badai. Hadir dalam kegiatan monitoring ini adalah Kepala Bidang Kajian dan Advokasi Kanwil IV KPPU, Romi Pradhana Aryo, dan Kepala Bidang Penegakan Hukum Kanwil IV KPPU, Ero Sukmajaya serta Penyidik dari Polda NTT, Iptu John Blegur.
“Pelaksanaan monitoring ini dilaksanakan untuk menjamin kestabilan di masyarakat untuk mendapatkan bahan pokok dan penting setelah terjadi bencana maupun menjelang hari raya Idul Fitri,” terang Romi. Selasa, (27/4/2021).
KPPU dan Polda NTT akan terus menjalin kerjasama baik tukar menukar informasi maupun penanganan penegakan hukum di wilayah kerja Kanwil IV dan Polda NTT.
“KPPU dan Polri sudah ada MoU, jadi saya harapkan kerjasama tersebut dapat diimplementasikan sampai ke daerah, untuk menjaga iklim usaha dan persaingan usaha di daerah juga,” tegas Ero.
Berdasarkan hasil pemantauan di Pasar Naikoten 1 Kupang. Rata-rata mengalami kenaikan harga setelah bencana beberapa waktu lalu salah satu. Contohnya harga telur yang semula Rp 50.000 per rak menjadi Rp 55.000.
Tidak hanya itu, harga ayam juga diperkirakan akan terus merangkak naik, dari semula Rp 45 ribu per ekor menjadi Rp 60 ribu per ekor, hal ini disebabkan oleh permintaan yang melonjak menjelang hari besar keagamaan nasional.
(ari)