SAMPANG, RadarBangsa.co.id – Warga Madura Jawa Timur khususnya Kabupaten Sampang mengenal tiga Perayaan Lebaran
Selain Lebaran Idul Adha, Lebaran Idul Fitri juga Lebaran Ketupat
Setiap Perayaan Lebaran tersebut mempunyai momentum yang berbeda sesuai filosofi maupun makna darì masing masing Lebaran
Tidak kalah sakral dan menariknya dengan Lebaran Idul Adha maupun Lebaran Idul Fitri, Warga Madura khususnya Kabupaten Sampang merayakan Lebaran Ketupat penuh suka cita dan menjadikan Ketupat untuk menjadi media Perayaan hari ke 7 pasca Lebaran Idul Fitri (kamis 20/5-red)
Di hari tersebut masyarakat kompak memasak Ketupat yang belakangan sebagian juga memasak makanan Lontong sebagai pengganti Ketupat
Ketupat merupakan masakan khas Jawa yang kemudian menjadi Kuliner Nusantara
Berasal dari beras yang dimasukkan kedalam daun kelapa (janur) yang dikukus dengan air
Konon mulanya dimunculkan oleh salah satu Wali penyebar Agama Islam di Pulau Jawa dengan makna religius sesuai peradaban saat itu
Hingga sampai saat ini budaya memasak Ketupat menjadi bagian warga masyarakat muslim setelah merayakan Lebaran Idul Fitri
Tetapi bagi masyarakat Madura khususnya Kabupaten Sampang, Perayaan Lebaran Ketupat tidak hanya sekedar memasak Ketupat maupun Lontong
Lebaran Ketupat mempunyai makna religius sebagai wujud syukur telah menjalankan ibadah Puasa Bulan Ramadhan dan dilanjutkan dengan Puasa Syawal (6 hari) usai Lebaran Idul Fitri
Rasa syukur itu diwujudkan dengan saling memberikan Ketupat maupun Lontong dengan berbagai menu masakan lainnya yang dikenal dengan sebutan “Ter Ater Topak”
Perayaan dilanjutkan bersilaturahmi dengan saudara, family dan kerabat serta mengunjungi tempat wisata sekedar makan maupun berlibur bersama keluarga
Bahkan disejumlah tempat ada yang menggelar acara khusus naik becak maupun Delman dan mengadakan bunyi bunyian musik
Namun dua tahun belakangan Perayaan Lebaran Ketupat tidak seperti biasanya yang dikarenakan masa Pandemi Covid-19
Semoga Pandemi segera berakhir dan masyarakat kembali dapat merayakan Lebaran Ketupat agar Perayaan yang sudah mengakar di masyarakat ini tidak punah.
(Her)









