BLITAR, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kabupaten Blitar terus memperkuat langkah percepatan penurunan angka kemiskinan melalui berbagai forum strategis. Salah satunya diwujudkan dalam acara Ngopi Asik (Ngobrol Pintar Seputar Data dan Statistik) yang digelar Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Blitar pada Senin (22/9/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Candi Penataran tersebut dibuka langsung oleh Bupati Blitar, H. Rijanto. Tahun ini, forum mengambil tema “Sinergi dan Sinkronisasi Percepatan Penurunan Kemiskinan”.
Dalam paparannya, Bupati Rijanto menyebutkan capaian positif Kabupaten Blitar sepanjang 2025. Tingkat kemiskinan berhasil turun dari 8,16 persen menjadi 7,57 persen. Artinya, lebih dari 6,8 ribu warga berhasil keluar dari garis kemiskinan.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa penanganan kemiskinan tidak bisa hanya mengandalkan satu instansi. “Kemiskinan adalah persoalan multidimensional, sehingga bukan hanya tanggung jawab Dinas Sosial saja dalam penurunannya. Diperlukan kolaborasi dan sinergi yang kuat antar pemerintah hingga masyarakat sipil untuk mempercepat penurunannya,” tegasnya.
Ngopi Asik menjadi wadah untuk mengurai persoalan data pembangunan, membedah ketepatan sasaran program, serta merumuskan rekomendasi kebijakan yang lebih efektif. Dengan data yang valid dan analisis bersama, diharapkan program penanggulangan kemiskinan dapat berjalan lebih terarah.
Forum ini juga dirancang agar pemerintah daerah, perangkat desa, akademisi, hingga organisasi masyarakat bisa duduk bersama menyatukan persepsi. Pasalnya, ketidakselarasan data antar instansi kerap menimbulkan perbedaan dalam penyusunan kebijakan maupun realisasi program di lapangan.
Kabupaten Blitar selama ini dikenal memiliki tingkat ketergantungan tinggi pada sektor pertanian dan UMKM. Faktor kerentanan harga pangan, akses pendidikan, hingga keterbatasan lapangan kerja menjadi penyumbang utama garis kemiskinan.
Melalui forum semacam ini, Pemkab Blitar berupaya mencari formula komprehensif agar warga tidak sekadar keluar dari garis kemiskinan, tetapi juga memiliki daya tahan ekonomi.
Selain menjadi sarana diskusi, Ngopi Asik diharapkan memunculkan terobosan baru yang berpihak pada masyarakat bawah. Program pemberdayaan, peningkatan keterampilan kerja, serta penguatan data terpadu diharapkan menjadi fokus lanjutan.
Bupati Rijanto menutup pertemuan dengan mengajak semua pihak terlibat aktif. Menurutnya, penurunan kemiskinan adalah agenda bersama yang memerlukan energi kolektif. “Hanya dengan kerja sama yang terarah, kita bisa memastikan kesejahteraan warga Blitar semakin merata. Inilah komitmen yang harus terus kita jaga bersama,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin










