LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Polres Lamongan melaksanakan penyekatan sejak dini hari hingga malam hari sebagai langkah antisipasi atas pertandingan Liga 2 antara Gresik United dan Deltras FC Sidoarjo yang digelar di Stadion Tuban Sport Center, Senin (28/10) pukul 15.30 WIB. Langkah ini sesuai instruksi dari Kapolres Lamongan, AKBP Bobby A. Condroputra, S.H., S.I.K., M.Si., untuk mengantisipasi pergerakan suporter dari Gresik maupun Sidoarjo.
“Seluruh anggota sudah kami kerahkan mulai dari Polres hingga Polsek jajaran guna mengantisipasi keberangkatan suporter yang nekat melakukan away ke wilayah Tuban,” jelas AKBP Bobby.
Penyekatan dilakukan sebelum, saat, hingga usai pertandingan. Anggota polisi berjaga di sepanjang jalur yang dilalui suporter guna mencegah aksi anarkis yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat. Namun, terjadi insiden di wilayah Babat pada Senin malam (28/10), saat rombongan suporter Gresik diduga mengeroyok seorang warga Tuban akibat salah paham.
Korban, Ainun (21), warga Kecamatan Bancar, Tuban, mengalami pengeroyokan saat sedang menunggu transaksi COD (Cash on Delivery) di Babat, Lamongan. Diduga, para suporter mengira Ainun sedang memotret kepulangan mereka, padahal Ainun hanya mengambil foto lokasi untuk COD.
Kapolsek Babat, Kompol Sampun, segera mengejar pelaku pengeroyokan hingga wilayah Sukodadi setelah mendapat informasi tersebut. “Oknum menyangka korban mengabadikan kepulangan suporter Gresik United usai bertanding melawan Deltras Sidoarjo di Tuban Sport Center,” ujar Kompol Sampun saat mengamankan pelaku di Mapolres Lamongan, Selasa dini hari (29/10).
Kasihumas Polres Lamongan, IPDA M. Hamzaid, S.Pd, menyampaikan bahwa pemeriksaan terhadap oknum suporter masih berlangsung. “Saat petugas melaksanakan pemeriksaan, ditemukan sejumlah batako dan minuman keras di dalam kendaraan yang ditumpangi,” ungkapnya.
“Sampai dengan pagi ini, petugas masih melakukan pemeriksaan terhadap oknum yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan,” tutup IPDA Hamzaid.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin