“PT LIP Mendapat Izin Berlayar” Masyarakat Beserta Lembaga Swadaya Akan Sruduk Syahbandar Bakauheni

- Redaksi

Senin, 30 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kapal keruk PT LIP

Kapal keruk PT LIP

LAMPUNG SELATAN,RadarBangsa.co.id –Informasi kapal Mehad 1 sudah mendapatkan surat ijin berlayar dari Syahbandar dan hari berencana akan berlayar menuju lokasi penambangan pasir disekitar Gunung Anak Krakatau (GAK).

Diketahui, Tuan Steven dan Mario selaku Penchater dari PT Lautan Indonesia Persada (LIP) akan memaksakan diri dan tetap ngotot akan melakukan bergerak menuju Pulau Sebesi – Krakatau untuk menyedot pasir hitam krakatau.

Mendapat kabar itu, hari ini dijadualkan masyarakat Adat, LSM, Nelayan Pulau Sebesi dan Himpunan Nelayan Pesisir-Kalianda akan mendatangi kantor Syahbandar Cabang Bakauheni Lampung Selatan selaku pemberi ijin berlayar kapal keruk PT LIP.

Hal terserbut dikatakan Ketua LSM Amak Raja Ruslando dengan adok Temenggung Tongkok Podang kepada media melalui telefon selulernya. Senin (30/12/2019).

Ruslando menegaskan, kedatangan nelayan, LSM dan masyarakat adat untuk menegaskan kepada Syahbandar untuk mencabubt ijin berlayar kapal Mehad 1 yang dikeluarkan olehnya.

“Kami akan memberikan pernyataan agar kapal keruk Hehad 1 jangan berlayar menuju pulau Sebesi – sebuku dan meminta kapal keruka pasir hitam untuk pergi meneinggalkan perairan laut Bakauheni,” tegas Ruslando.

Menurut Ruslando, pernyataan itu diberikan karena masyarakat Lampung Selatan menolak adanya aktivitas penambangan paris hitam krakatau disekitaran Gunng Anak Krakatau – Pulau Sebesi Kecamatan Rajabasa.

Karena lanjut dia, akibat pengerukan pasir krakatau tersebut akan bendampak bencana tsunami dari runtuhnya Gunung Anak Krakatau seperti 22 Desember 2018 lalu.

Selain itu, lanjut Ruslando, dampak lainya jelas akan berkurangnya dan bahkan hilangnya hasil tangkapan ikan nelayan akibat kerusakan ekosistem alam didasar laut akibat mesin penyedot pasir krakatau.

“Kami menolak pengerukan pasir laut area pulau sebesi dan Pulau krakatau ada alasan, Quarinya adalah daerah tangkapan nelayan, akan merusak biota laut, Kerusakan terumbu karang, hilangnya ikan ikan, terjadi abrasi, terjadi Erosi ya akan menimbulkan tsunami,” jelasnya.

Kemudian lanjut dia, apapun bentuk dan dalihnya masyarakat adat, LSM dan Nelayan khususnya masyarakat Kecamatan Rajabasa-Kalianda menolak dengan tegas aktivitas tambangan pasir krakatau oleh PT LIP atau perusahaan lainnya.

“Demi terciptanya Lapung Selatan tetap kondusif, Selamatkan pasir laut hitam gunung anak krakatau dan Selamatakan juga Gunung Raiabasa yang akan dibor,” imbuhnya seraya belum diketahui kapan kapal Medah bergerak, karena masih dilaut sekitaran ruguk -Bakauheni.

Untuk diketahui kata Ruslando, kita ketahui saat bencana tsunami tahun lalu, banyak korban berjatuhan baik do Lamsel maupun Serang Banten, hal ini jelas akibat tsunami yang disebabkan runtuhnya Gunung Anak Krakatau (GAK).

“Bahkan masyarakat serta nelayan di anyer serta Sumur di pandeglang menolak pengerukan pasir, karna korban mati di sumur pandeglang lebih banyak,” tutupnya.

Dilain sisi, Pangeran Penyimbang Agung Saibatin Marga Rajabasa dengan tegas bahwa dirinya menolak dan tidak pandang bulu terkait pengerukan pasir hitam krakatu oleh PT LIP.

Sebab kata Pangeran, kawasal Pulau Sebesi dan Gunung Anak Krakatau (GAK) sebagai cagar budaya yabg harus dilindungi dan tetap lestari, selain itu kasawan itu masuk wilayah Marga Rajabasa.

“Saya Pangeran Penyimbang Agung Marga Rajabasa menolak bentuk aktivitas penambangan atau pengerukan pasir krakatau, sebab jelas dampaknya luar biasa. Secara geografis batas wilayah kehadatan laut pulau krakatau sekitarnya, sebesi, sebuku adalah wilayah adat marga Rajabasa,” pungkasnya. (Rizki)

Berita Terkait

Gali Bekas Tambang Pasir, Warga Tuban Tewas Tertimbun
Identitas Mayat Terikat di Lamongan Mulai Terungkap
Polres Lamongan Gercep Evakuasi Pohon Tumbang di Sukodadi
Kasus Bullying Mahasiswa di Bali, Anggota DPD RI Lia Istifhama Desak Hukuman Pelaku Lebih Tegas
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan Kota Batu beserta Staf Mengucapkan Selamat Hari Jadi Kota Batu Ke-24
Agustina Wilujeng Ajak Warga Semarang ‘Mageri Segoro’ Lewat Penanaman Cemara
Pria 32 Tahun Tewas Mendadak di Semarang Timur, Polisi Duga Pengaruh Alkohol
Bupati Ipuk Tegaskan Komitmen Perkuat Literasi Keuangan di Rakornas TPAKD 2025

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:01 WIB

Gali Bekas Tambang Pasir, Warga Tuban Tewas Tertimbun

Senin, 20 Oktober 2025 - 20:09 WIB

Polres Lamongan Gercep Evakuasi Pohon Tumbang di Sukodadi

Senin, 20 Oktober 2025 - 19:41 WIB

Kasus Bullying Mahasiswa di Bali, Anggota DPD RI Lia Istifhama Desak Hukuman Pelaku Lebih Tegas

Minggu, 19 Oktober 2025 - 06:42 WIB

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan Kota Batu beserta Staf Mengucapkan Selamat Hari Jadi Kota Batu Ke-24

Kamis, 16 Oktober 2025 - 07:35 WIB

Agustina Wilujeng Ajak Warga Semarang ‘Mageri Segoro’ Lewat Penanaman Cemara

Berita Terbaru

Warga desa antusias mengikuti pelatihan kerja Mobile Training Unit (MTU) yang diselenggarakan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Pasuruan (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Ekonomi

Disnaker Pasuruan Latih Warga Desa Lewat Program MTU

Rabu, 22 Okt 2025 - 07:41 WIB

Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo menghadiri Gebyar Sholawat memperingati Hari Santri Nasional di Lapangan Patal Grati, Selasa (21/10/2025) malam. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Nasional

Gebyar Sholawat Pasuruan Meriahkan Peringatan Hari Santri

Rabu, 22 Okt 2025 - 07:33 WIB

Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin membuka pelatihan teknis non-sertifikasi keamanan siber bagi aparatur di lingkungan Pemkot Blitar, di Ruang ISC Diskominfotik Kota Blitar, Senin (20/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Pemkot Blitar Gelar Pelatihan Keamanan Siber untuk ASN

Rabu, 22 Okt 2025 - 07:13 WIB

Petugas bersama warga mengevakuasi korban tanah longsor di area bekas tambang pasir kuarsa di Desa Klumpit, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Senin (20/10/2025). (Dok Foto Ho/RadarBangsa.co.id)

Peristiwa

Gali Bekas Tambang Pasir, Warga Tuban Tewas Tertimbun

Rabu, 22 Okt 2025 - 07:01 WIB