SLEMAN, RadarBangsa.co.id – Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik guna meninjau langsung progres pembangunan Jalan Tol Yogyakarta–Bawen Seksi I, Jumat (23/5/2025). Kegiatan ini dipusatkan di Kantor PT Adhi Karya, Cebongan, Mlati, Kabupaten Sleman.
Rombongan anggota legislatif pusat tersebut disambut langsung oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, didampingi pejabat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), jajaran direksi PT Jasa Marga, serta para pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam proyek strategis nasional ini.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Robert Rouw, menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari pengawasan terhadap proyek infrastruktur vital yang diyakini akan memperkuat konektivitas antarwilayah serta mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan segitiga emas Joglosemar (Yogyakarta, Solo, Semarang).
“Tol Yogyakarta–Bawen ini tidak hanya menjadi sarana pendukung logistik dan mobilitas, tetapi juga berperan penting dalam mendukung sektor pariwisata, khususnya akses ke Candi Borobudur yang telah ditetapkan sebagai destinasi wisata super prioritas nasional,” ungkap Robert.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Sleman menyampaikan dukungannya terhadap pembangunan infrastruktur ini. Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, berharap proyek tol tersebut dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Dengan rampungnya proyek ini nantinya, kami berharap dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sleman, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan yang lebih penting lagi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat kami,” ujar Danang.
Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta–Bawen sendiri merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang dirancang untuk mempercepat konektivitas lintas daerah di Jawa Tengah dan DIY. Tol ini terbagi dalam enam seksi, dengan total panjang mencapai 75,12 kilometer.
Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga, Agus Setiawan, mengungkapkan bahwa Seksi I yang tengah dikerjakan saat ini membentang dari Junction Sleman hingga Simpang Susun Banyurejo dengan panjang 8,80 kilometer.
“Pekerjaan konstruksi dimulai sejak tahun 2022 dan ditargetkan selesai secara keseluruhan pada 2028. Operasional secara bertahap dijadwalkan dimulai pada 2026 mendatang,” jelas Agus.
Penulis : Paiman
Editor : Zainul Arifin