LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Selama dua pekan pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025, Polres Lamongan mencatat lonjakan signifikan pelanggaran lalu lintas. Operasi yang berlangsung sejak 14 hingga 26 Juli ini menghasilkan 11.524 pelanggaran, menandai pendekatan yang lebih tegas dibanding tahun sebelumnya.
Berbeda dari pelaksanaan tahun 2024 yang lebih menitikberatkan pada pendekatan preemtif dan preventif, tahun ini Polres Lamongan memperkuat aspek penegakan hukum (Gakkum) sebagai strategi utama.
“Penindakan hukum kali ini lebih kami intensifkan, bukan untuk menakuti, tapi untuk mendidik. Kami ingin menciptakan efek jera agar masyarakat lebih disiplin dalam berkendara,” ujar Kasat Lantas Polres Lamongan AKP Nur Arifin, S.T.K., S.I.K., Senin (28/7).
Dari total pelanggaran yang tercatat, sebanyak 698 pelanggaran terekam melalui kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) statis, 48 pelanggaran lewat ETLE mobile (Incar), 1.455 pengendara ditilang secara manual, dan 9.323 diberikan teguran.
“Mayoritas pelanggaran didominasi oleh pengendara yang tidak mengenakan helm, melawan arus, dan menggunakan ponsel saat berkendara. Hal-hal yang sebenarnya sepele, namun berdampak besar terhadap keselamatan,” tambah AKP Nur Arifin.
Meski penindakan hukum menjadi fokus, pendekatan edukatif tidak diabaikan. Program *Polantas Menyapa tetap digalakkan di sejumlah titik seperti sekolah, komunitas otomotif, hingga ruang publik. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk pembinaan, penyuluhan, pemasangan materi edukasi, serta patroli dan penjagaan lalu lintas.
“Kami sadar bahwa penegakan hukum harus seimbang dengan edukasi. Oleh karena itu, program Polantas Menyapa menjadi jembatan kami untuk lebih dekat dengan masyarakat, terutama generasi muda,” jelasnya.
Selama masa operasi, Polres Lamongan juga menangani 21 kasus kecelakaan lalu lintas. Meskipun tidak ada korban jiwa, kecelakaan tersebut menyebabkan empat orang mengalami luka berat dan 31 lainnya luka ringan. Kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp11 juta.
“Angka kecelakaan yang relatif rendah tanpa korban meninggal menunjukkan bahwa kehadiran personel di lapangan cukup efektif dalam mencegah fatalitas. Tapi ini bukan alasan untuk lengah,” kata AKP Nur Arifin.
Melalui pelaksanaan Operasi Patuh Semeru ini, Polres Lamongan berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya tertib berlalu lintas. Upaya ini diharapkan berdampak positif dalam menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) di wilayah Kabupaten Lamongan.
“Kami ingin membangun budaya tertib lalu lintas yang berkelanjutan. Bukan hanya karena ada operasi, tapi menjadi kesadaran kolektif bahwa keselamatan adalah kebutuhan bersama,” pungkasnya.