Terobosan Pemkab Lamongan, ‘Gerakan Lamongan Peduli Stunting’

- Redaksi

Jumat, 11 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kabupaten Lamongan terus lakukan berbagai upaya guna menekan kasus stunting di Lamongan. Salah satunya melalui inovasi Gelang Penting (Gerakan Lamongan Peduli Stunting) yang menjadi trobosan penanganan stunting lintas sektor.

Dikatakan, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Lamongan, drg. Fida Nuraida saat di temui di Kantor DPPKB Lamongan, Jumat (11/8/2023), di dalam inovasi Gelang Penting terdapat 12 program yang dimasifkan diantaranya : Adini Ramping (Pencegahan Pernikahan Dini Remaja Peduli Stunting), Monalisa Berdansa (Mobil Pelayanan Keliling Desa Bersama Bidan Desa), Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Gemar Cemilan (Gerakan Bersama Cegah Ibu Hamil Anemia), Tilik Insert Bumil (Tingal Klik Informasi Seputar Kesehatan Ibu Hamil), Rangsel Si Dora (Gerakan Selamatkan Ibu Hamil Dengan Siaga Donor Darah), Rasa Bersama Dashat (Remaja Sehat Bersama Dapur Sehat Atasi Stunting), serta Forikan (Forum Gemar Makan Ikan).

“Kita ada dua belas program di dalam inovasi Gelang Penting, yang kita koordinasikan dan kerjasama dengan lintas sektor. Karena, yang namanya stunting ini kita tidak bisa bekerja sendiri, ada berbagai faktor, sehingga perlu adanya kolaborasi bersama OPD maupun stekholder,” ucapnya.

Di tahun 2022 angka prevalensi stunting di Lamongan berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) sebesar 27,5 angka tersebut tergolong tinggi. Sedangkan, berdasrkan Elektronik Pencetakan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) atau bulan timbang angka stunting Lamongan hanya sebesar 5,56. Sementara, di tahun 2023 setelah melakukan pengukuran di bulan Februari berdasarkan bulan timbang, angka stunting di Lamongan mengalami penurunan menjadi 4,85.

Meski demikian, DPPKB tidak ingin berpuas diri karena melihat di tahun sebelumnya terjadi ketimpangan hasil dari SSGI dengan bulan timbang. Sehingga, Pemkab Lamongan terus melakukan aksi berdampak penanganan stunting baik dari ibu hamil (bumil), calon bayi, balita, pembinaan KPM (kelompok pemberdayaan masyarakat), dan peningkatan manajemen data.

“Banyak hal yang terus kita upayakan, kita lakukan penguatan edukasi kepada masyarakat terutama pada bumil maupun catin (calon pengantin), menggelorakan gemar makan ikan yang kaya akan gizi tidak harus yang mahal pakai ikan-ikan lokal apalagi potensi ikan di Lamongan ini sangat tinggi. Tidak hanya ibu maupun calon bayi, kader-kader juga terus kita bina, kita perbaiki manajemen datanya terkait dengan cakupan rumah tangga peserta jaminan kesehatan, cakupan KPM PKH yang mendapatkan FDS Gizi & kesehatan, cakupan Keluarga 1000 HPK kelompok miskin sebagai penerima BPNT, hingga lainnya,” kata drg. Fida.

Fida menambahkan, program penurunan angka stunting juga lebih di fokuskan ke 22 desa yang masuk ke dalam lokus (lokasi kusus) yang tersebar di 10 kecamatan yakni di Kecamatan Glagah, Deket, Sukodadi, Sugio, Kedungpring, Ngimbang, Babat, Pucuk, Sekaran, dan Laren. Pemfokusan tersebut, guna menanggulangi kenaikan stunting.

“Ada 22 desa yang masuk ke dalam lokus, Lokus ini untuk menspesifikan mana yng membutuhkan perhatian lebih terkait stunting. Ada beberapa faktor penentuannya, misal desa tersebut prevalensinya tinggi, atau terjadi kenaikan stunting. Datanya kita dapatkan dari data bulan timbang dinas kesehatan dan di tetapkan bersama Bappeda. Namun, bukan berarti desa lain yang punya stunting tidak di tangani, tetap ditangani bersama,” pungkasnya.

Berita Terkait

Dinkes Banyuwangi Ingatkan Bahaya HIV di Era Prostitusi Digital
TP PKK Bangkalan Dorong Ibu-Ibu Aktif ke Posyandu untuk Cegah Stunting
Si Pandu Aja Hadir di Banyuwangi, Layanan BPOM Kini Bisa Setiap Hari
Inovasi ‘Raja Harum’ dan ‘Maharestu’ Antar RSUD Mataram Masuk 10 Besar Indonesia Healthcare Innovation Awards
Khofifah Optimistis Wujudkan Rumah Sakit Kelas Dunia di Surabaya
dr Ramadi Satryo, Peneliti Muda dari Pasuruan yang Bikin Bangga Dunia Medis Indonesia
Lamongan Capai 69 Persen Cek Kesehatan Gratis
Aplikasi KALDU PKV, Inovasi Digital NTB untuk Cegah Penyakit Jantung

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 07:17 WIB

Dinkes Banyuwangi Ingatkan Bahaya HIV di Era Prostitusi Digital

Rabu, 8 Oktober 2025 - 09:45 WIB

TP PKK Bangkalan Dorong Ibu-Ibu Aktif ke Posyandu untuk Cegah Stunting

Selasa, 7 Oktober 2025 - 19:13 WIB

Si Pandu Aja Hadir di Banyuwangi, Layanan BPOM Kini Bisa Setiap Hari

Selasa, 7 Oktober 2025 - 18:35 WIB

Inovasi ‘Raja Harum’ dan ‘Maharestu’ Antar RSUD Mataram Masuk 10 Besar Indonesia Healthcare Innovation Awards

Selasa, 7 Oktober 2025 - 14:33 WIB

Khofifah Optimistis Wujudkan Rumah Sakit Kelas Dunia di Surabaya

Berita Terbaru

Para peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XII Tahun 2025 menerima penghargaan pada acara penutupan yang dipimpin Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di BPSDM Jatim, Jumat (10/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

PKN II 2025 Ditutup, Khofifah Tekankan Pentingnya Inovasi ASN

Jumat, 10 Okt 2025 - 18:47 WIB