INDRAMAYU, RadarBangsa.co.id – Aliansi Petani Kroya yang dimotori oleh Khaerul Sahab menggelar silaturahmi sekaligus audiensi di Pendopo Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Audiensi ini diterima langsung oleh Wakil Bupati Indramayu Syaefudin, didampingi Camat Kroya Heka Sugoro, dan dihadiri sekitar 20 perwakilan petani Kecamatan Kroya.
Pertemuan tersebut membahas upaya menciptakan lahan pertanian berkelanjutan di Kecamatan Kroya guna meningkatkan kesejahteraan petani. Dalam kesempatan itu, petani juga mempertanyakan langkah Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam mendukung terwujudnya Asta Cita Presiden RI untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, di tengah kondisi lahan pertanian Kroya yang seluruhnya merupakan lahan tadah hujan.
Ketua Aliansi Petani Kroya, Khaerul Sahab, menyampaikan bahwa audiensi ini digelar karena petani di Kroya selama ini menghadapi berbagai kendala serius, mulai dari kekeringan hingga serangan hama, namun belum mendapat perhatian optimal dari dinas terkait.
“Areal pertanian di Kecamatan Kroya ada sekitar 10.400 hektare, terdiri atas 6.000 hektare lahan baku sawah dan 4.400 hektare lahan tumpangsari. Setiap musim tanam, lahan itu ditanami padi. Pada musim gadu, sebagian petani yang punya bor pantek menanam cabai,” jelas Khaerul pada Jumat (13/6).
Ia menambahkan, banyak petani mengalami gagal panen akibat kekeringan dan serangan hama tikus. Hal ini diperparah karena seluruh lahan pertanian di Kroya mengandalkan air hujan.
“Kami sangat khawatir soal pengairan. Kami mohon perhatian pemerintah daerah agar menyampaikan kepada Kementerian Pertanian RI terkait permintaan bantuan fasilitas pengairan, seperti sumur bor,” pintanya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Indramayu Syaefudin menegaskan bahwa Pemkab Indramayu tidak tinggal diam terhadap persoalan yang dihadapi petani.
“Kami terus menyelaraskan program dengan pemerintah pusat dan provinsi. Hal-hal mendesak yang menyangkut keselamatan dan kebutuhan pokok petani akan kami upayakan secara optimal,” ujarnya.
Senada dengan Wakil Bupati, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto, menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Indramayu mendukung penuh program ketahanan pangan melalui visi pembangunan Indramayu Bermartabat (REANG). Salah satu misinya adalah menciptakan petani yang sejahtera dan mandiri.
“Indramayu memiliki sekitar 125 ribu hektare lahan baku sawah yang tersebar di 31 kecamatan. Untuk pengairan, sudah ada beberapa titik yang diprioritaskan, termasuk Kroya, Terisi, dan Gantar. Namun, perlu diingat bahwa beberapa hal harus melalui survei teknis dan biologis dari BBWS,” jelas Sugeng.
Terkait kebutuhan alat pendukung, Sugeng memaparkan bahwa petani yang membutuhkan pompa air bisa memanfaatkan fasilitas pinjaman dari brigade alat dan mesin pertanian yang dikelola Kodim.
“Sedangkan untuk pembangunan irigasi besar, itu menjadi kewenangan PUPR dan BBWS. Kami dari DKPP berkomitmen memberikan perhatian khusus untuk Kroya dan akan terus mendorong koordinasi lintas sektor agar solusi konkret bisa segera diwujudkan,” tegasnya.
Audiensi ini diharapkan menjadi titik awal yang baik dalam memperkuat sinergi antara petani dan pemerintah daerah. Melalui komunikasi yang lebih terbuka dan kolaboratif, berbagai persoalan yang selama ini menghambat kemajuan sektor pertanian di Kroya diharapkan dapat ditangani secara lebih efektif, menyeluruh, dan berkelanjutan.
Penulis : Jayas
Editor : Zainul Arifin