BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mulai menyiapkan langkah besar untuk menjaga kesinambungan pembangunan jangka panjang melalui pembentukan Dana Abadi Daerah (DAD). Skema keuangan inovatif ini dirancang sebagai solusi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan fiskal daerah, sekaligus memastikan program pembangunan tetap berjalan meski menghadapi gejolak ekonomi.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banyuwangi, Cahyanto Hendri Wahyudi, menjelaskan bahwa Dana Abadi Daerah akan berfungsi layaknya tabungan investasi daerah. Dana tersebut tidak akan digunakan langsung untuk belanja daerah, melainkan diinvestasikan kembali pada instrumen keuangan yang aman, produktif, dan diawasi secara ketat.
“Kita siapkan dana yang ditempatkan pada instrumen investasi yang aman dan produktif. Hasil pengelolaannya akan digunakan untuk membiayai kegiatan prioritas masyarakat. Semua prosesnya didampingi dan diawasi aparat penegak hukum agar tetap akuntabel,” ujar Cahyanto usai rapat dengar pendapat bersama legislatif dan elemen masyarakat di Gedung DPRD Banyuwangi, Kamis (30/10/2025).
Ia menegaskan, modal awal pembentukan Dana Abadi Daerah akan bersumber dari penerimaan sah daerah, seperti dividen saham perusahaan daerah, hasil investasi aset daerah, serta pendapatan lain yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. “Skema ini memungkinkan hasil kekayaan daerah tidak langsung habis untuk belanja rutin, tetapi diputar menjadi sumber pendapatan berkelanjutan. Dengan begitu, Banyuwangi memiliki sumber pendapatan baru yang bisa melengkapi dana transfer pusat dan PAD tahunan,” jelasnya.
Cahyanto menambahkan, pengelolaan DAD akan dilakukan secara profesional dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan. Pemerintah daerah berkomitmen melibatkan berbagai pihak, mulai dari aparat penegak hukum, akademisi, hingga praktisi keuangan, untuk memastikan mekanisme pengawasan yang kuat.
“Dana pokoknya tidak boleh digunakan untuk belanja. Hanya hasil pengembangannya yang bisa dimanfaatkan. Dengan demikian, nilai pokok tetap utuh dan terus bertumbuh,” tegasnya.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Banyuwangi, Samsudin, menambahkan bahwa pembentukan Dana Abadi Daerah merupakan langkah visioner Pemkab Banyuwangi dalam membangun fondasi ekonomi jangka panjang. Menurutnya, skema ini tidak hanya berorientasi pada stabilitas keuangan, tetapi juga pada keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Ini bukan dana yang boleh diambil seenaknya. Justru kita jaga agar terus tumbuh, menjadi penyangga keuangan daerah di masa depan,” ujarnya.
Samsudin menjelaskan, keuntungan dari pengelolaan dana abadi nantinya akan dialokasikan untuk mendanai berbagai sektor prioritas, mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga pengembangan ekonomi kreatif. “Kita ingin memastikan berbagai program unggulan daerah tetap bisa berjalan meskipun kondisi fiskal berubah. Ini adalah bentuk ikhtiar kita untuk menyiapkan Banyuwangi masa depan, agar generasi mendatang tetap merasakan manfaat dari hasil pengelolaan sumber daya hari ini,” tambahnya.
Pembentukan Dana Abadi Daerah menjadi bagian dari upaya Pemkab Banyuwangi membangun tata kelola keuangan yang lebih tangguh dan berorientasi jangka panjang. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, langkah ini diharapkan dapat memberikan kepastian pembiayaan bagi program publik strategis, sekaligus menciptakan fondasi fiskal yang kuat untuk pembangunan berkelanjutan.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin










