ASAHAN, RadarBangsa.co.id — PT Bakrie Sumatera Plantations (BSP) mendesak aparat Kepolisian Resor (Polres) Asahan untuk segera menindaklanjuti dugaan penyerobotan lahan perkebunan milik perusahaan yang berlokasi di Divisi 1 Blok R, Dusun I, Desa Sei Kopas, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Desakan tersebut disampaikan menyusul proses verifikasi lapangan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Asahan terhadap objek lahan yang diduga telah dikuasai oleh pihak lain secara ilegal. Kepala Bagian Human Resource Development (HRD) PT BSP Kisaran, Yudha Andriko, menyampaikan bahwa laporan kepolisian atas peristiwa ini telah disampaikan melalui Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor: LP/B/835/X/2024/SPKT/POLRES ASAHAN/POLDA SUMATERA UTARA tertanggal 15 Oktober 2024.
“Verifikasi lapangan ini penting untuk memastikan titik lokasi lahan HGU yang sah milik perusahaan, yang kini diduga telah diserobot oleh oknum atau kelompok tertentu,” ujar Yudha kepada wartawan di Kisaran, Selasa (29/4/2025) sore.
Yudha menambahkan bahwa lahan yang disengketakan memiliki status kepemilikan sah berdasarkan sertifikat Hak Guna Usaha (HGU). Akibat penyerobotan tersebut, perusahaan mengaku mengalami kerugian dan terganggunya operasional di lokasi perkebunan.
“Kami mengapresiasi langkah Satreskrim Polres Asahan yang telah bekerja profesional meski menemui berbagai hambatan di lapangan. Kami berharap penetapan tersangka bisa segera dilakukan demi kepastian hukum,” lanjutnya.
Sementara itu, Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satreskrim Polres Asahan, Ipda Toman, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil verifikasi dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
“Jika data dari BPN sudah lengkap, kasus ini pasti akan kami lanjutkan sesuai prosedur hukum,” ujar Toman.
Di sisi lain, keresahan juga dirasakan para pekerja. Ketua PUK FSPPP-KSPSI 1973 Kabupaten Asahan, Gunawan, menyebutkan bahwa situasi di lapangan sudah tidak kondusif. Para karyawan kerap mendapat intimidasi dari pihak yang diduga sebagai penggarap lahan.
“Banyak karyawan yang dihentikan secara paksa dan bahkan diusir saat bekerja. Kami sudah merasa tidak aman lagi dalam menjalankan aktivitas di lahan perkebunan,” kata Gunawan dalam pertemuan bersama Wakil Bupati Asahan Rianto, SH, MAP, Kapolres Asahan AKBP Afdal Junaidi, Ketua Pengadilan Negeri Kisaran, dan jajaran Forkopimda dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di balai pertemuan PT BSP Kisaran.
Pihak perusahaan berharap penyelesaian hukum terhadap kasus ini dapat segera dilakukan agar operasional dan ketenangan para pekerja dapat kembali terjamin.
Penulis : Joko
Editor : Zainul Arifin
