SORONG, RadarBangsa.co.id – Persiapan RS. Sele Be Solu dalam menyambut era new normal sudah mencapai 80%. Selain itu, rumah sakit tersebut juga telah menyiapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona (Covid-19) terhadap tenaga medis dan pasien.
Direktur RS. Sele Be Solu, dr. Mavkren Kambuaya menjelaskan, banyak persiapan yang telah dilakukan pihaknya, dimana persiapan tersebut harus sesuai dengan instruksi Menteri Kesehatan seperti, menyediakan tempat cuci tangan di tempat umum, tempat rawat inap dan tempat rawat jalan.
“Mungkin teknisnya yaitu, khusus di bagian administrasi seperti teman-teman di kantor tempat duduknya diberi jarak. Untuk di bagian poliklinik juga sudah kami siapkan pembatas antara dokter dengan pasien. Kurang lebih 80% persiapan kami di RS. Sele Be Solu dalam memasuki tahapan new normal,” urai Direktur sesuai apel bersama Walikota Sorong, Senin (22/06/2020) di depan RS. Sele Be Solu.
Terkait dengan penutupan ruangan IGD, ICU, kamar operasi, kamar bersalin dan ruang perinatologi (fasilitas rawat inap yang disediakan khusus untuk pasien bayi baru lahir sampai usia 28 hari yang mempunyai masalah/sakit, ), Direktur mengakui jika telah dilakukan atau dibersihkan sesuai dengan prosedur.
“Kemudian untuk tenaga medis yang terpapar, kami sudah lakukan swab seperti bentuk ℎ bagi mereka, supaya tenaga medis tersebut tidak terpapar lagi dan dapat segera melakukan pelayanan seperti biasa,” katanya seraya menambahkan, untuk ruangan yang telah disebutkan di atas, hingga saat ini masih ditutup. Namun untuk pelayanan rawat jalan masih tetap dibuka.
Selain itu lanjut Direktur, untuk pasien kronis juga tetap dilayani termasuk perawatan pasien Covid-19. Disebutkan, pihaknya telah mengambil sampel swab yang kedua dari tenaga medis yang terpapar, namun terkendala dengan dibatalkannya penerbangan salah satu maskapai beberapa waktu lalu, hingga pihaknya baru dapat mengirim sampel tersebut hari ini (22 Juni 2020, ).
“Jadi kalau hasil sudah ada, kami siap buka pelayanan kembali. Kami terbeban juga jika tenaga medis kami ada yang terpapar, kemudian melakukan pelayanan ke pasien, sama saja melakukan penularan,” papar Direktur.
Diakuinya, tenaga medis yang dinyatakan negatif dari hasil pemeriksaan Rapid Test beberapa waktu lalu kurang lebih 130 orang. Dalam aktifitasnya, ke-130 tenaga medis tersebut tetap masuk kerja seperti biasa.
“Mereka masuk dan bersihkan ruangan termasuk lakukan persiapan, karena Kami mau akreditasi. Untuk jumlah pegawai di RS. Sele Be Solu ada 490 orang. untuk perawat dan dokter kurang lebih 300 orang,” urai Direktur kepada wartawan.
(IL)









