Gejala Corona? 2 Pasien di RS Unair Berstatus Orang Dalam Pemantauan ‘ODP’

- Redaksi

Kamis, 12 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim Satgas Korona RS Unair, Surabaya saat jumpa pers (doc. deny irwanto. medcom.id)

Tim Satgas Korona RS Unair, Surabaya saat jumpa pers (doc. deny irwanto. medcom.id)

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Dua dari sembilan Warga Negara Indonesia (WNI) di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Keduanya mengeluhkan sakit usai mengunjungi negara yang terjangkit virus korona baru.

“Dua pasien ini baru datang dari negara yang terjangkit virus korona atau covid-19 dan selama 14 hari dari kedatangan, muncul gejala panas, batuk, dan sesak,” ucap Tim Satgas Korona RS Unair, Alfian Nur Rosyid, di Ruang Prabu Lt. 8, RS Unair, Surabaya. Seperti yang dilansir medcom.id. Rabu, (11/3/2020).

Baca Juga  Menginspirasi! Buku “From Waitress To Top Sales” Sosok Eny Setiowati Menggapai Impian

Alfian menyatakan, hanya dua pasien itu yang dicurigai terjangkit virus korona, sementara tujuh pasien lainnya telah diperbolehkan pulang karena dinyatakan negatif.

Satu pasien baru pulang dari Jepang dan diterima melalui crisis center, sedangkan satu pasien lagi baru saja berkontak dengan orang dari luar negeri dan merupakan rujukan dari rumah sakit luar Surabaya.

Baca Juga  Juru Bicara Satu Pintu Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasaman , ini yang Dilakukan

“Dua pasien ini baru masuk dua hari ini, dan baru tadi diswap kemudian dikirim ke Kemenkes. Prosesnya tujuh hari untuk diketahui hasilnya,” lugas Alfian.

Alfian menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim untuk memasang tenda di depan instalasi gawat darurat (IGD) RSUA.

Baca Juga  Pangdam, Kapolda dan Kajati Jatim dapat Penghargaan Lencana Jer Basuki Mawa Beya

Tanda itu dimanfaatkan sebagai tempat crisis center RSUA dengan tujuan untuk memilah pasien terduga virus korona dengan pasien lainnya.

“Sementara di crisis center ada beberapa WNA mulai dari Belanda, China dan sejumlah negara lain memeriksakan diri. Tetapi mereka statusnya sehat, sehingga diizinkan pulang,” beber Alfian. (Den/Ari)

Berita Terkait

Anggota DPR RI Nurhadi bersama BKKBN RI Hadir di Blitar Edukasi Pencegahan Stunting
Bupati Banyuwangi Ipuk Tinjau Infrastruktur dan Kesehatan di Wongsorejo
Rekor MURI, 2.500 Jamaah Majelis Ta’lim Bunda Muslimah Az-Zahra Sidoarjo Raih Pemeriksaan Kolesterol Gratis di Masjid Agung
Upaya Zero Stunting, Pemkab Sidoarjo Salurkan Bantuan Pangan ke 1.384 Keluarga
Pj. Gubernur Jatim Adhy Luncurkan DigiPay, Transaksi RSUD Dr. Soetomo Cashless
Suprapti Bahagia, Pj Gubernur Jatim Adhy Tanggap Amanah Presiden
Pemkab Lamongan Galakkan Kampanye ASI Eksklusif untuk Capai Zero Stunting
Program Bantuan Pangan di Sidoarjo, Ayam dan Telur Sebagai Solusi Cegah Stunting
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 24 September 2024 - 08:14 WIB

Anggota DPR RI Nurhadi bersama BKKBN RI Hadir di Blitar Edukasi Pencegahan Stunting

Jumat, 20 September 2024 - 10:45 WIB

Bupati Banyuwangi Ipuk Tinjau Infrastruktur dan Kesehatan di Wongsorejo

Rabu, 18 September 2024 - 21:15 WIB

Rekor MURI, 2.500 Jamaah Majelis Ta’lim Bunda Muslimah Az-Zahra Sidoarjo Raih Pemeriksaan Kolesterol Gratis di Masjid Agung

Selasa, 17 September 2024 - 22:11 WIB

Upaya Zero Stunting, Pemkab Sidoarjo Salurkan Bantuan Pangan ke 1.384 Keluarga

Selasa, 17 September 2024 - 14:41 WIB

Pj. Gubernur Jatim Adhy Luncurkan DigiPay, Transaksi RSUD Dr. Soetomo Cashless

Berita Terbaru

Pendidikan

Edukasi ‘Ayo Makan Seafood’ Semarakkan Bulan Bahasa Siswa SD

Minggu, 6 Okt 2024 - 06:49 WIB