LPG 3 Kg Subsidi Naik Rp 2.000, Ini Penjelasannya

- Redaksi

Rabu, 15 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LPG 3 Kg Subsidi (ist)

LPG 3 Kg Subsidi (ist)

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – PT. Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mengumumkan kenaikan harga untuk Liquid Petroleum Gas (LPG) subsidi ukuran 3 kilogram sebesar Rp 2.000. Harga Eceran Terendah (HET) yang sebelumnya Rp 16.000 kini naik menjadi Rp 18.000 per tabung, berlaku mulai Rabu (15/1/2025). Kenaikan harga ini sudah sesuai dengan Keputusan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Nomor: 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024.

Ahad Rahedi, Area Manager Comm, Rel dan CSR PT. Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, menjelaskan bahwa keputusan ini sepenuhnya merupakan kebijakan Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, tanpa adanya campur tangan dari Pertamina. Kenaikan harga ini juga didasari oleh penyesuaian harga yang telah diterapkan di beberapa provinsi lain seperti Bali, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang juga mengalami kenaikan harga LPG subsidi 3 kg dengan jumlah yang sama.

“Meskipun ada penyesuaian harga, kami pastikan pasokan LPG 3 kg di Jawa Timur tetap aman. Hingga saat ini, kami memiliki 34.739 pangkalan LPG yang siap melayani masyarakat,” ungkap Ahad dalam keterangannya.

Ahad juga menyampaikan bahwa saat ini stok LPG di Jawa Timur tercatat sebanyak 9.010 metrik ton, dengan rata-rata konsumsi harian sebesar 4.668 metrik ton. PT. Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan bahwa distribusi LPG subsidi berjalan lancar dan tidak akan ada kekurangan pasokan.

Sebagai langkah pengawasan, PT. Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus berkomitmen untuk terus memantau penyaluran LPG bersubsidi ini, terutama dengan melakukan pendataan secara rutin terhadap pembelian LPG subsidi 3 kilogram. Hal ini bertujuan untuk memastikan penyaluran yang tepat sasaran dan menghindari penyalahgunaan.

Ahad menegaskan agar masyarakat tidak perlu khawatir atau melakukan panic buying, karena pasokan LPG tetap aman dan harga yang baru sudah disosialisasikan kepada masyarakat. Pertamina juga mengajak pengecer untuk beralih status menjadi pangkalan agar distribusi LPG bersubsidi 3 kilogram dapat lebih luas dan lebih terjamin. “Pengecer yang tidak terdaftar sebagai pangkalan resmi tidak diawasi secara langsung, oleh karena itu kami menganjurkan untuk membeli di pangkalan resmi,” jelas Ahad.

Saat ini, Pertamina juga terus mendorong agar pengecer lebih banyak yang beralih menjadi pangkalan. Dengan begitu, distribusi LPG bersubsidi 3 kilogram akan semakin mudah diakses oleh masyarakat. Selain itu, PT. Pertamina Patra Niaga juga rutin melakukan monitoring dan inspeksi mendalam untuk memastikan bahwa harga LPG di pangkalan sesuai dengan HET yang berlaku.

“Dengan adanya penyesuaian harga ini, kami harap masyarakat tetap tenang dan tidak khawatir. Pertamina terus berupaya menjaga distribusi LPG yang adil dan sesuai dengan ketentuan yang ada,” tutupnya.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

DPR RI Haris : Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Melonjak dari Rp71 Triliun Jadi Rp335 Triliun
Sosialisasi Program MBG, Muh Haris: Bukan Sekadar Bagi Makan, Tapi Gerakkan Ekonomi Desa
Pemkab Pasuruan Kucurkan Rp 19 Miliar BLT Cukai, Sasar Buruh dan Warga Miskin Ekstrem
BUMN Sapa Koperasi Merah Putih Pasuruan, Bulog Siapkan Pasokan Pangan Rutin
Banyuwangi Rancang Dana Abadi Daerah, Mendagri Tito: Bisa Jadi Perisai Pembangunan
Khofifah Hadirkan Pasar Murah ke-119 di Lamongan, Inflasi Daerah Diharapkan Terkendali
UPT LKD Pasuruan Gaungkan Pelatihan Kekinian, Barista Jadi Favorit
Kunjungi Pasar Plaosan Magetan, Khofifah Sebut Surga Sayur dan Pusat Agrobisnis Madiun Raya
LPG 3 Kg Subsidi Naik Rp 2.000, Ini Penjelasannya

Berita Terkait

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 17:27 WIB

DPR RI Haris : Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Melonjak dari Rp71 Triliun Jadi Rp335 Triliun

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 16:01 WIB

Sosialisasi Program MBG, Muh Haris: Bukan Sekadar Bagi Makan, Tapi Gerakkan Ekonomi Desa

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 08:33 WIB

Pemkab Pasuruan Kucurkan Rp 19 Miliar BLT Cukai, Sasar Buruh dan Warga Miskin Ekstrem

Kamis, 9 Oktober 2025 - 07:34 WIB

BUMN Sapa Koperasi Merah Putih Pasuruan, Bulog Siapkan Pasokan Pangan Rutin

Kamis, 9 Oktober 2025 - 07:06 WIB

Banyuwangi Rancang Dana Abadi Daerah, Mendagri Tito: Bisa Jadi Perisai Pembangunan

Berita Terbaru

Petugas Polsek Maduran bersama tim medis mengevakuasi jasad petani yang tewas diduga tersengat listrik jebakan tikus di area persawahan Desa Blumbang, Kecamatan Maduran, Lamongan, Jumat (10/10/2025). (Dok. Humas Polres Lamongan) (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Peristiwa

Petani di Lamongan Tewas Kesetrum Jebakan Tikus

Sabtu, 11 Okt 2025 - 19:15 WIB

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bangkalan, Jemmy Tria Sukmana, saat membuka kegiatan Pelatihan Berbasis Masyarakat (PBM) bidang Tata Rias dan Pengolahan Hasil Laut di Kantor Disperinaker Bangkalan, Selasa (8/10/2025). (DoK Foto Kmf/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Disperinaker Bangkalan Cetak Wirausaha Baru Lewat Pelatihan Berbasis Masyarakat

Sabtu, 11 Okt 2025 - 19:07 WIB

Plt. Inspektur Kabupaten Bangkalan, Ahmat Hafid, saat memaparkan inovasi layanan digital KLIK AKU (Klinik Konsultasi Akuntabilitas) sebagai upaya memperkuat transparansi pengelolaan keuangan desa. (Dok. Inspektorat Bangkalan)

Politik - Pemerintahan

Dorong Transparansi, Inspektorat Bangkalan Luncurkan Aplikasi KLIK AKU untuk Desa

Sabtu, 11 Okt 2025 - 19:00 WIB