Menko AHY Dorong Infrastruktur Dasar di Melolo untuk Sinergi Transmigrasi dan Industri

- Redaksi

Rabu, 20 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan pers usai meninjau kawasan tebu dan industri gula PT Muria Sumba Manis (MSM) di Melolo, Sumba Timur, NTT, Selasa (19/8/2025). (Dok Foto Ho/RadarBangsa.co.id)

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan pers usai meninjau kawasan tebu dan industri gula PT Muria Sumba Manis (MSM) di Melolo, Sumba Timur, NTT, Selasa (19/8/2025). (Dok Foto Ho/RadarBangsa.co.id)

SUMBA TIMUR, RadarBangsa.co.id – Kawasan Transmigrasi Melolo di Sumba Timur mulai dilirik sebagai model pengembangan transmigrasi modern berbasis industri. Dalam kunjungan kerjanya, Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan perlunya infrastruktur dasar agar sinergi antara transmigran dan industri dapat melahirkan pusat pertumbuhan baru di luar Jawa, Selasa (19/8/2025).

Dalam kunjungan tersebut, AHY didampingi Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman. Keduanya meninjau langsung aktivitas transmigran serta keberadaan industri gula yang dikelola PT Muria Sumba Manis (MSM). Perusahaan ini mengembangkan perkebunan tebu sekaligus industri gula yang berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi kawasan.

“Transmigrasi punya lahan dan tenaga kerja, sementara industri hadir dengan modal, teknologi, dan juga sebagai off-taker dari hasil produksi. Sinergi ini harus kita dukung dengan infrastruktur yang memadai agar kawasan transmigrasi bisa tumbuh menjadi pusat pertumbuhan baru,” ujar AHY.

Menurutnya, integrasi antara transmigrasi dan industri tidak hanya menjawab kebutuhan gula nasional, tetapi juga membuka peluang energi baru. Kawasan ini diproyeksikan mampu menghasilkan bioetanol dan listrik hingga 22 megawatt, sebagian di antaranya dapat disalurkan ke masyarakat melalui kerja sama dengan PLN.

Untuk menjamin keberlanjutan proyek, AHY menekankan tiga aspek utama yang harus dipenuhi. Pertama, kepastian lahan dengan status clean and clear, khususnya terkait hak guna usaha (HGU). Kedua, peningkatan kualitas jalan agar mobilitas barang dan tenaga kerja lebih cepat. Ketiga, pengembangan pelabuhan guna mengefisienkan distribusi logistik dan meningkatkan daya saing.

“Kita ingin memastikan semua ini konkret. Bukan hanya wacana, tetapi benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegas AHY.

Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah menambahkan, pengembangan kawasan transmigrasi tidak bisa dilakukan secara sektoral. Diperlukan sinergi lintas kementerian, industri, dan masyarakat lokal agar kawasan transmigrasi menjadi bagian dari agenda industrialisasi di luar Jawa.

“Kawasan Transmigrasi Melolo memiliki potensi besar sebagai pilot project. Integrasi transmigrasi dengan industri dapat membuka lapangan kerja sekaligus menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di NTT,” jelasnya.

Ia menegaskan, pembangunan transmigrasi modern tidak lagi sebatas memindahkan penduduk, melainkan menjadi strategi pembangunan wilayah dengan melibatkan transmigran dan warga lokal sebagai tenaga kerja industri.

Lebih jauh, AHY menilai pendekatan berbasis industri dapat membantu mengurangi kemiskinan ekstrem dan menekan ketimpangan antarwilayah. “Ini bukan hal abstrak, melainkan nyata. Kita sudah melihat langsung bagaimana kawasan ini berkembang dan punya potensi besar,” ujarnya.

Kunjungan tersebut juga dihadiri Staf Khusus Menko, Agust Jovan Latuconsina dan Arief Rahman, yang turut mendampingi dalam rangkaian agenda lapangan.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Khofifah Dukung FinExpo dan IIFS 2025, Dorong Literasi Keuangan hingga UMKM Jatim
BPS Semarang Gelar Sosialisasi Sensus Ekonomi, Pelaku Usaha Diminta Terbuka
Ekspor Udang ke Amerika Serikat Dibahas di Banyuwangi, Petani Optimistis
Batik ‘Pakrida’ Khas Pasuruan Laris Manis, Jumiati Kebanjiran Order ASN
JNE Dorong Precise Shoes Tetap Eksis di Era Digital dan Offline
DPR RI Haris : Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Melonjak dari Rp71 Triliun Jadi Rp335 Triliun
Sosialisasi Program MBG, Muh Haris: Bukan Sekadar Bagi Makan, Tapi Gerakkan Ekonomi Desa
Pemkab Pasuruan Kucurkan Rp 19 Miliar BLT Cukai, Sasar Buruh dan Warga Miskin Ekstrem

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 12:06 WIB

Khofifah Dukung FinExpo dan IIFS 2025, Dorong Literasi Keuangan hingga UMKM Jatim

Kamis, 16 Oktober 2025 - 07:26 WIB

BPS Semarang Gelar Sosialisasi Sensus Ekonomi, Pelaku Usaha Diminta Terbuka

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ekspor Udang ke Amerika Serikat Dibahas di Banyuwangi, Petani Optimistis

Senin, 13 Oktober 2025 - 19:17 WIB

Batik ‘Pakrida’ Khas Pasuruan Laris Manis, Jumiati Kebanjiran Order ASN

Senin, 13 Oktober 2025 - 14:21 WIB

JNE Dorong Precise Shoes Tetap Eksis di Era Digital dan Offline

Berita Terbaru

Politik - Pemerintahan

SPPG Mlajah Diresmikan, Pemkab Bangkalan Perkuat Layanan Gizi Masyarakat

Jumat, 17 Okt 2025 - 08:16 WIB

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri forum pertemuan BPD se-Banyuwangi bertajuk Gesah Desa di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kamis (16/10/2025) (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Ipuk Ajak BPD Banyuwangi Selaraskan Program Desa dengan Arah Pembangunan Daerah

Jumat, 17 Okt 2025 - 08:06 WIB

Pekerja tengah melakukan renovasi di area peron Stasiun Ketapang, Banyuwangi (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

KAI Daop 9 Jember Percantik Stasiun Banyuwangi, Penumpang Kian Tumbuh

Jumat, 17 Okt 2025 - 07:58 WIB