SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono berkomitmen penuh untuk mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan penyelundupan di Jawa Timur. Komitmen tersebut ia sampaikan usai mengikuti rapat koordinasi (Rakor) yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) RI, Budi Gunawan, mengenai Evaluasi Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan di Provinsi Jawa Timur, yang dilaksanakan di Gedung Administrasi Pelindo Terminal Peti Kemas Surabaya, Rabu (5/2).
Rakor ini juga dihadiri oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, beserta jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih. Dalam kesempatan tersebut, Adhy menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur melalui Dinas Perhubungan terus mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan, salah satunya melalui peningkatan pengamanan di Pelabuhan Pengumpan Regional dan Pelabuhan Pengumpan Lokal (pelabuhan kecil). Selain itu, Jawa Timur juga aktif dalam menerapkan ISPS Code di semua pelabuhan yang dikelola Pemprov Jatim.
“Tidak hanya itu, kami juga terus meningkatkan sistem keamanan dan pengawasan, salah satunya dengan pemasangan CCTV di area strategis pelabuhan yang kami kelola,” kata Adhy. Ia juga menambahkan, pemeriksaan ketat terhadap kargo dan kapal yang melakukan bongkar muat terus dilakukan untuk memastikan tidak ada penyelundupan yang terjadi.
Menurut Adhy, Pemprov Jawa Timur juga telah mengeluarkan regulasi terkait upaya pencegahan dan pemberantasan penyelundupan yang menjadi kewenangannya. “Kami terus mengeluarkan regulasi yang relevan untuk mendukung upaya ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Adhy mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2023 hingga 2025, sejumlah penyelundupan ilegal berhasil digagalkan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Salah satunya pada 2 Februari 2025, tim Balai Besar KSDA Jatim berhasil menggagalkan penyelundupan 112 ekor burung dilindungi jenis Cica Daun Besar dan Tiong Emas.
“Selain itu, sepanjang tahun 2023, Balai Karantina Pertanian Surabaya juga berhasil menggagalkan penyelundupan 4.247 ekor satwa liar. Di tahun 2024, kami juga berhasil menggagalkan penyelundupan rokok ilegal, keramik, tableware, serta kendaraan bermotor. Kerugian negara akibat penyelundupan ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah,” jelas Adhy.
Adhy berharap, melalui Rakor yang dipimpin Menkopolkam ini, upaya pencegahan dan pemberantasan penyelundupan di Jawa Timur semakin terintegrasi dan solid. “Tentunya berbagai langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemprov Jatim mendukung Program Asta Cita Presiden Prabowo, terutama dalam pencegahan dan pemberantasan penyelundupan,” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan RI, Budi Gunawan, memberikan apresiasi kepada seluruh kementerian dan lembaga yang tergabung dalam desk pencegahan dan pemberantasan penyelundupan. “Apresiasi kami berikan kepada seluruh kementerian dan lembaga yang bekerja keras untuk menindaklanjuti perintah Presiden guna mencegah kebocoran arus barang penyelundupan dari ekspor maupun impor,” ujar Budi.
Menurut Budi, nilai barang yang berhasil diselamatkan mencapai Rp480,7 miliar. Sementara itu, total keseluruhan barang penyelundupan yang berhasil diselamatkan senilai Rp4,1 triliun, yang meliputi tembakau, minuman keras, tekstil, besi baja, elektronik, kayu rotan, kosmetik, serta gading gajah.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan bahwa penyelundupan barang ilegal dapat membahayakan perekonomian, terutama bagi pelaku industri. “Kami terus melakukan koordinasi untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak sehat dan tindakan yang tidak adil, terutama dari pelaku tindak pidana penyelundupan,” kata Menkeu.
Pada kesempatan tersebut, Menkeu juga menyampaikan bahwa pada tahun 2024, sebanyak 4.215 penindakan telah dilakukan di kawasan Jawa Timur, dengan potensi kerugian negara yang dapat diselamatkan sebesar Rp293 miliar.
Usai acara, Pj. Gubernur Adhy bersama Menkopolkam, Menteri Keuangan, jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, turut meninjau barang bukti hasil penindakan. Di antara barang hasil penindakan penyelundupan tahun 2024-2025, terdapat penindakan ekspor berupa tokek kering (chites) sejumlah 143.076 ekor dan kayu sebanyak 180 karton, serta penindakan impor yang mencakup hasil tembakau sebanyak 268.056.619 batang, minuman mengandung etil alkohol sebanyak 16.600 liter, serta tekstil dan produk tekstil.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin