Ramadhan Semakin Dekat, Namun Harga Sembako di Pasar Sidoharjo Lamongan Kian Tak Terjangkau

- Redaksi

Minggu, 23 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana pasar sidoharjo Lamongan (ist)

Suasana pasar sidoharjo Lamongan (ist)

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H, harga sembilan bahan pokok (sembako) di pasar tradisional Sidoharjo, Lamongan, mengalami lonjakan yang signifikan. Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak dua minggu terakhir dan diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan datangnya bulan puasa. Pedagang di pasar setempat mengungkapkan bahwa cuaca hujan yang melanda serta tingginya permintaan menjelang Ramadhan menjadi beberapa faktor penyebab kenaikan harga bahan pokok.

Sutri, seorang pedagang bahan pokok di pasar Sidoharjo, menjelaskan bahwa beberapa komoditas mengalami kenaikan harga yang cukup besar. “Cabai besar biasanya 40 ribu sekarang 45 ribu, cabai kecil 60 ribu sekarang 75 ribu, bawang merah biasanya 25 ribu sekarang 32 ribu, bawang putih biasanya 28 ribu sekarang 42 ribu. Wortel biasanya 15 ribu sekarang 28 ribu. Tomat biasanya 5 ribu sekarang 7 ribu. Naik sejak dua mingguan. Naik karena cuaca hujan-hujan dan mau bulan puasa. Menjelang Ramadhan, saya nggak tahu kemungkinan akan tambah naik lagi,” ujar Sutri pada Minggu (23/2/2025).

Kenaikan harga bahan pokok ini turut berdampak pada perilaku konsumen yang biasa berbelanja di toko Sutri. “Pembeli berkurang, biasanya beli sekilo sekarang setengah,” tuturnya. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen kini lebih selektif dalam membeli bahan pokok karena harga yang terus merangkak naik.

Tidak hanya bahan pokok yang mengalami kenaikan, harga daging ayam pun turut merangkak naik menjelang Ramadhan. Khusnul Khotimah, salah satu pedagang daging ayam di pasar tersebut, mengungkapkan bahwa harga daging ayam naik setiap harinya. “Ayam potong kemarin 34 ribu, sekarang menjadi 35 ribu, ayam horn kemarin 35 ribu sekarang 36 ribu. Naik menjelang Ramadhan, sekitar empat harian langsung setiap hari naik-naik terus,” katanya.

Khusnul juga menjelaskan bahwa stok daging ayam yang ia jual kini berkurang. “Kalau pembeli berkurang, jujur saja jual ayam kan sudah banyak nggak hanya di pasar, di pinggir-pinggir jalan kan banyak juga. Dulu saya stock tiga kuintal, sekarang cuma dua kuintal,” tambahnya.

Harapan besar disampaikan oleh Khusnul agar pemerintah setempat dapat mengatasi lonjakan harga ini, agar tidak membebani konsumen menjelang bulan Ramadhan. “Harapannya pemerintah bisa mengendalikan harga, jangan sampai naik terus, agar konsumen bisa terpenuhi kebutuhannya,” harapnya.

Kenaikan harga bahan pokok juga dirasakan oleh para pembeli. Aisyah, salah seorang konsumen, mengeluhkan harga daging ayam yang terus naik. “Tadi beli ayam, naiknya 2 ribu. Mau puasa itu semua harga pokok naik semua. Beras, minyak, telur, dan ayam naik semua. Semoga nggak naik terus, karena ayam kan kebutuhan pokok yang selalu dibeli,” keluhnya.

Tidak hanya daging ayam, harga telur juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Guntur, salah satu pedagang telur di pasar Sidoharjo, menjelaskan bahwa harga telur meningkat dalam seminggu terakhir. “Sekarang telur horn merah harganya 29 ribu, sebelumnya 24 ribu. Telur kram yang kulit tipis juga naik, dari 23 ribu menjadi 28 ribu. Telur pecah naik dari 23 ribu menjadi 26 ribu setengah. Faktor kenaikan ini mungkin karena jelang Ramadhan. Pembeli juga meningkat, 2,5 ton telur terjual per hari,” ungkap Guntur.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Wali Kota Probolinggo Tegaskan Validitas Data BLT DBHCHT agar Tepat Sasaran
Khofifah Dukung FinExpo dan IIFS 2025, Dorong Literasi Keuangan hingga UMKM Jatim
BPS Semarang Gelar Sosialisasi Sensus Ekonomi, Pelaku Usaha Diminta Terbuka
Ekspor Udang ke Amerika Serikat Dibahas di Banyuwangi, Petani Optimistis
Batik ‘Pakrida’ Khas Pasuruan Laris Manis, Jumiati Kebanjiran Order ASN
JNE Dorong Precise Shoes Tetap Eksis di Era Digital dan Offline
DPR RI Haris : Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Melonjak dari Rp71 Triliun Jadi Rp335 Triliun
Sosialisasi Program MBG, Muh Haris: Bukan Sekadar Bagi Makan, Tapi Gerakkan Ekonomi Desa
Ramadhan Semakin Dekat, Namun Harga Sembako di Pasar Sidoharjo Lamongan Kian Tak Terjangkau

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Wali Kota Probolinggo Tegaskan Validitas Data BLT DBHCHT agar Tepat Sasaran

Kamis, 16 Oktober 2025 - 12:06 WIB

Khofifah Dukung FinExpo dan IIFS 2025, Dorong Literasi Keuangan hingga UMKM Jatim

Kamis, 16 Oktober 2025 - 07:26 WIB

BPS Semarang Gelar Sosialisasi Sensus Ekonomi, Pelaku Usaha Diminta Terbuka

Rabu, 15 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ekspor Udang ke Amerika Serikat Dibahas di Banyuwangi, Petani Optimistis

Senin, 13 Oktober 2025 - 19:17 WIB

Batik ‘Pakrida’ Khas Pasuruan Laris Manis, Jumiati Kebanjiran Order ASN

Berita Terbaru

Politik - Pemerintahan

SPPG Mlajah Diresmikan, Pemkab Bangkalan Perkuat Layanan Gizi Masyarakat

Jumat, 17 Okt 2025 - 08:16 WIB

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri forum pertemuan BPD se-Banyuwangi bertajuk Gesah Desa di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kamis (16/10/2025) (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Ipuk Ajak BPD Banyuwangi Selaraskan Program Desa dengan Arah Pembangunan Daerah

Jumat, 17 Okt 2025 - 08:06 WIB

Pekerja tengah melakukan renovasi di area peron Stasiun Ketapang, Banyuwangi (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

KAI Daop 9 Jember Percantik Stasiun Banyuwangi, Penumpang Kian Tumbuh

Jumat, 17 Okt 2025 - 07:58 WIB