LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H, harga sembilan bahan pokok (sembako) di pasar tradisional Sidoharjo, Lamongan, mengalami lonjakan yang signifikan. Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak dua minggu terakhir dan diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan datangnya bulan puasa. Pedagang di pasar setempat mengungkapkan bahwa cuaca hujan yang melanda serta tingginya permintaan menjelang Ramadhan menjadi beberapa faktor penyebab kenaikan harga bahan pokok.
Sutri, seorang pedagang bahan pokok di pasar Sidoharjo, menjelaskan bahwa beberapa komoditas mengalami kenaikan harga yang cukup besar. “Cabai besar biasanya 40 ribu sekarang 45 ribu, cabai kecil 60 ribu sekarang 75 ribu, bawang merah biasanya 25 ribu sekarang 32 ribu, bawang putih biasanya 28 ribu sekarang 42 ribu. Wortel biasanya 15 ribu sekarang 28 ribu. Tomat biasanya 5 ribu sekarang 7 ribu. Naik sejak dua mingguan. Naik karena cuaca hujan-hujan dan mau bulan puasa. Menjelang Ramadhan, saya nggak tahu kemungkinan akan tambah naik lagi,” ujar Sutri pada Minggu (23/2/2025).
Kenaikan harga bahan pokok ini turut berdampak pada perilaku konsumen yang biasa berbelanja di toko Sutri. “Pembeli berkurang, biasanya beli sekilo sekarang setengah,” tuturnya. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen kini lebih selektif dalam membeli bahan pokok karena harga yang terus merangkak naik.
Tidak hanya bahan pokok yang mengalami kenaikan, harga daging ayam pun turut merangkak naik menjelang Ramadhan. Khusnul Khotimah, salah satu pedagang daging ayam di pasar tersebut, mengungkapkan bahwa harga daging ayam naik setiap harinya. “Ayam potong kemarin 34 ribu, sekarang menjadi 35 ribu, ayam horn kemarin 35 ribu sekarang 36 ribu. Naik menjelang Ramadhan, sekitar empat harian langsung setiap hari naik-naik terus,” katanya.
Khusnul juga menjelaskan bahwa stok daging ayam yang ia jual kini berkurang. “Kalau pembeli berkurang, jujur saja jual ayam kan sudah banyak nggak hanya di pasar, di pinggir-pinggir jalan kan banyak juga. Dulu saya stock tiga kuintal, sekarang cuma dua kuintal,” tambahnya.
Harapan besar disampaikan oleh Khusnul agar pemerintah setempat dapat mengatasi lonjakan harga ini, agar tidak membebani konsumen menjelang bulan Ramadhan. “Harapannya pemerintah bisa mengendalikan harga, jangan sampai naik terus, agar konsumen bisa terpenuhi kebutuhannya,” harapnya.
Kenaikan harga bahan pokok juga dirasakan oleh para pembeli. Aisyah, salah seorang konsumen, mengeluhkan harga daging ayam yang terus naik. “Tadi beli ayam, naiknya 2 ribu. Mau puasa itu semua harga pokok naik semua. Beras, minyak, telur, dan ayam naik semua. Semoga nggak naik terus, karena ayam kan kebutuhan pokok yang selalu dibeli,” keluhnya.
Tidak hanya daging ayam, harga telur juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Guntur, salah satu pedagang telur di pasar Sidoharjo, menjelaskan bahwa harga telur meningkat dalam seminggu terakhir. “Sekarang telur horn merah harganya 29 ribu, sebelumnya 24 ribu. Telur kram yang kulit tipis juga naik, dari 23 ribu menjadi 28 ribu. Telur pecah naik dari 23 ribu menjadi 26 ribu setengah. Faktor kenaikan ini mungkin karena jelang Ramadhan. Pembeli juga meningkat, 2,5 ton telur terjual per hari,” ungkap Guntur.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin