BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Masyarakat Banyuwangi kini bisa mengurus perizinan dan pengaduan terkait obat serta makanan lebih mudah setiap hari. Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jember resmi meluncurkan inovasi layanan digital terintegrasi bernama Si Pandu Aja di Mal Pelayanan Publik Banyuwangi.
Aplikasi ini merupakan singkatan dari Sistem Informasi Pelayanan Publik Terpadu Akses Dimana Saja. Melalui layanan ini, warga dapat berkonsultasi, menyampaikan pengaduan, hingga mengurus izin edar produk secara daring.
Kepala BPOM Jember, Benny Hendrawan, mengatakan Banyuwangi dipilih sebagai lokasi pertama penerapan layanan karena kesiapan fasilitas publik dan tingginya jumlah pengguna layanan BPOM di daerah tersebut.
“Banyuwangi paling siap dengan fasilitas pelayanan publik. Di sini sudah ada Mal Pelayanan Publik dan integrasi dengan aplikasi Smart Kampung. Karena itu, kami ingin meningkatkan kualitas pelayanan kami,” ujar Benny.
Sebelumnya, masyarakat hanya bisa mengakses layanan BPOM Jember di Banyuwangi setiap hari Selasa. Dengan kehadiran Si Pandu Aja, pelayanan kini tersedia sepanjang hari kerja: satu hari tatap muka langsung dan empat hari lainnya secara online.
Menurut Benny, pola lama dirasa kurang optimal, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang membutuhkan kepastian izin edar untuk memperluas pasar.
“Sekarang layanan bisa diberikan sepekan penuh. Kami berharap UMKM lebih terbantu karena proses perizinan tidak lagi menunggu jadwal mingguan,” jelasnya.
Masyarakat dapat menggunakan Si Pandu Aja dengan dua cara. Pertama, mendatangi gerai BPOM di Mal Pelayanan Publik yang dilengkapi perangkat interaktif audio visual. Cukup menekan tombol di monitor, warga bisa langsung terhubung dengan petugas secara daring. Kedua, layanan bisa diakses melalui aplikasi Smart Kampung yang dikelola Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
“Di sini masyarakat bisa melakukan konsultasi, pengaduan, hingga mengurus izin edar secara interaktif. Untuk dokumen, tersedia alat pemindai yang memudahkan proses unggah berkas,” tutur Benny.
BPOM Jember menargetkan ke depan layanan serupa juga diterapkan di wilayah kerja lainnya. Banyuwangi diprioritaskan karena menjadi salah satu daerah dengan pertumbuhan UMKM yang pesat.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyambut baik inovasi ini. Ia menilai hadirnya Si Pandu Aja akan membantu banyak pelaku usaha lokal meningkatkan daya saing produknya melalui legalitas resmi dari BPOM.
“Dengan inovasi ini, kami berharap semakin banyak UMKM Banyuwangi yang mendapat izin edar resmi. Hal ini penting untuk menjamin keamanan produk sekaligus memperluas pasar,” kata Ipuk.
Ia pun mengajak warga Banyuwangi, khususnya para pelaku UMKM, untuk segera memanfaatkan layanan tersebut.
“Kami berharap masyarakat bisa menggunakan layanan BPOM ini sebaik-baiknya,” tutup Ipuk.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin