SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) merilis hasil survei terbarunya terkait tingkat popularitas dan kesukaan tokoh politik di Jawa Timur. Hasilnya menunjukkan Lia Istifhama, anggota DPRD Jawa Timur, menempati posisi teratas dengan tingkat pengenalan publik sebesar 72 persen dan tingkat kesukaan 71 persen.
Capaian ini menempatkan sosok yang akrab disapa Ning Lia sebagai legislator paling populer sekaligus paling disukai di Jatim. Angka tersebut bahkan melampaui sejumlah tokoh lain, termasuk anggota DPR RI dan kepala daerah yang sudah lebih lama dikenal publik, seperti Bupati Ponorogo.
Direktur ARCI, Baihaki Sirajt, menjelaskan bahwa survei dilakukan untuk memotret persepsi masyarakat terhadap figur politik di Jawa Timur. Menurutnya, posisi Lia yang menonjol menunjukkan daya tarik personal dan kedekatan dengan masyarakat.
“Lia Istifhama unggul baik dari sisi popularitas maupun elektabilitas personal. Tingkat pengenalannya 72 persen dan tingkat kesukaannya 71 persen, ini capaian yang relatif tinggi dibandingkan tokoh lain,” ujar Baihaki.
ARCI sendiri dikenal sebagai lembaga survei yang kerap memotret dinamika politik di Jawa Timur. Dalam beberapa pemilihan kepala daerah maupun legislatif, hasil surveinya kerap menjadi rujukan karena dinilai dekat dengan realitas lapangan.
Popularitas Ning Lia tidak lepas dari latar belakangnya sebagai aktivis perempuan yang konsisten mengadvokasi isu-isu sosial, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Sosoknya juga dikenal luas karena aktif di berbagai kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan, sehingga membuat namanya akrab di telinga warga Jatim.
Selain itu, faktor kedekatan Lia dengan komunitas pesantren dan jaringan perempuan turut memperkuat citranya di publik. Kehadirannya di berbagai forum masyarakat dinilai memberikan sentuhan personal yang berbeda dari politisi lain.
Meski demikian, ARCI mencatat bahwa popularitas bukan satu-satunya faktor penentu karier politik ke depan. Tingkat kepercayaan publik akan terus diuji dengan konsistensi kinerja dan kontribusi nyata.
“Popularitas bisa menjadi modal politik, tetapi yang lebih penting adalah menjaga kepercayaan masyarakat. Jika tidak diikuti dengan kinerja, maka tingkat kesukaan bisa menurun,” tambah Baihaki.
Hasil survei ini sekaligus menunjukkan peta politik di Jawa Timur yang dinamis. Tokoh muda dengan rekam jejak sosial yang kuat bisa bersaing bahkan mengungguli figur yang sudah lama berada di panggung politik.
Dengan raihan tersebut, Lia Istifhama dipandang memiliki peluang besar dalam kontestasi politik ke depan, baik di level legislatif maupun eksekutif. Meski belum menyatakan langkah politik berikutnya, nama Ning Lia diperkirakan akan semakin sering diperbincangkan dalam dinamika politik Jatim.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin