SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Peristiwa tawuran antar remaja kembali terjadi di Kota Semarang, tepatnya di daerah Purwosari, Kecamatan Semarang Utara, pada Selasa (14/1/2025) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB. Aksi ini terekam kamera dan videonya beredar luas di media sosial, memperlihatkan dua kelompok remaja yang membawa senjata tajam jenis celurit berukuran besar saling bentrok.
Dalam video tersebut, terlihat dua orang saling tarik senjata tajam di tengah jalan sebelum akhirnya salah satu dari mereka tergeletak lemas dengan luka di wajah dan tangan. Di sekitar lokasi, tampak dua senjata tajam berserakan di jalanan yang menjadi saksi bisu insiden tersebut.
Kapolsek Semarang Utara, Kompol Heri Sumiarso, membenarkan adanya peristiwa itu setelah mendapatkan laporan melalui aplikasi Libas. “Info ini kami terima dari masyarakat. Saat anggota kami tiba di lokasi, mereka sudah bubar,” ujar Heri saat dikonfirmasi. Ia juga menyebut bahwa polisi tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kronologi kejadian dan mengidentifikasi para pelaku.
Lokasi kejadian berada di depan gapura RT.06 – RW.08 Jalan Peres, Kelurahan Kuningan, Kecamatan Semarang Utara. Berdasarkan keterangan warga, tawuran melibatkan sekitar 30 remaja dari kelompok yang belum diketahui asalnya. Salah satu kelompok diduga berasal dari Kelurahan Purwosari. Aksi brutal itu berlangsung selama kurang lebih satu jam hingga akhirnya berhenti setelah salah satu korban (Boby) mengalami luka sobek di tangan dan punggung, lalu tergeletak di depan gapura RT.05 dan RT.06.
Warga setempat menyebutkan adanya ceceran darah di lokasi kejadian, yang menunjukkan kekerasan cukup serius. Korban yang terluka parah segera dievakuasi oleh teman-temannya ke rumah sakit terdekat. Hingga kini, kondisi korban belum diketahui secara pasti.
Polisi menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan apabila melihat kejadian serupa. “Kami akan mengusut tuntas peristiwa ini agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tutup Kompol Heri Sumiarso.
Aksi tawuran yang melibatkan remaja ini menjadi perhatian serius bagi aparat kepolisian dan pemerintah daerah. Selain membahayakan nyawa, kejadian semacam ini mencoreng keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Semarang.
Penulis : HB/Oki/Agus
Editor : Bandi