BALIKPAPAN, RadarBangsa.co.id – Provinsi Jawa Timur resmi dinyatakan sebagai wilayah yang sepenuhnya bebas dari praktik buang air besar sembarangan atau Open Defecation Free (ODF) 100 persen. Kepastian ini disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, setelah status tersebut dikukuhkan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Tim Verifikasi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), dr. Then Suyanti, MM, dan ditandai dengan penyelenggaraan deklarasi Jatim 100% ODF di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Surabaya.
“Alhamdulillah, Jawa Timur telah mendapatkan pengakuan sebagai provinsi yang sepenuhnya menerapkan ODF. Ini berarti tidak ada lagi warga Jatim yang melakukan buang air besar sembarangan,” ujar Gubernur Khofifah saat menghadiri agenda di Kalimantan Timur, Jumat (9/5/2025).
Capaian ini diraih setelah delapan kabupaten/kota terakhir di Jawa Timur berhasil menyusul daerah lain dalam menerapkan ODF. Seluruhnya telah melalui proses verifikasi oleh tim nasional STBM selama dua hari, untuk memastikan penerapan di lapangan berjalan sesuai standar.
Gubernur Khofifah menyebutkan bahwa pencapaian ini bukan merupakan garis akhir, melainkan tonggak awal dalam membangun budaya hidup sehat dan bersih secara menyeluruh di masyarakat.
“Ini adalah langkah awal. Ke depan, tantangannya adalah menjaga status ini sekaligus memperkuat upaya penurunan penyakit yang bersumber dari sanitasi buruk,” jelasnya.
Khofifah menegaskan, predikat ODF 100 persen merepresentasikan adanya pergeseran signifikan dalam pola perilaku masyarakat terhadap sanitasi. Jika sebelumnya masih ada warga yang buang air besar di sungai atau tempat terbuka, kini pola hidup bersih sudah menjadi norma baru.
“Praktik BAB sembarangan bisa memicu penyakit akibat lingkungan tidak sehat. Maka keberhasilan ini menunjukkan perubahan budaya menuju pola hidup lebih bersih,” tegasnya.
Lebih jauh, ia mengatakan bahwa lingkungan sehat akan memberikan kontribusi besar dalam penurunan angka stunting, karena tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh sanitasi yang baik.
Gubernur Khofifah mengajak semua elemen, mulai dari pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, hingga masyarakat sipil, untuk terus menjaga semangat kolaboratif ini.
“Ke depan, kita tidak hanya menjaga status ODF, tapi juga mendorong penerapan seluruh pilar STBM secara utuh. Ini bagian dari upaya transformasi sanitasi di Indonesia, dan Jawa Timur siap menjadi pelopornya,” ujarnya.
Khofifah juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh pihak, mulai dari tingkat desa hingga pemerintah kabupaten/kota yang telah mewujudkan Jatim sebagai provinsi ODF.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Prof. Erwin Astha Triyono, mengungkapkan bahwa setelah berhasil menghapus perilaku buang air besar sembarangan, fokus kini bergeser pada penerapan empat pilar lain dalam STBM.
“Selanjutnya kami targetkan penerapan cuci tangan pakai sabun, pengelolaan makanan dan minuman, pengelolaan sampah, serta limbah cair domestik. Semua kabupaten/kota akan kami dorong untuk turut menyempurnakan seluruh pilar STBM,” tegas Prof. Erwin.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin