LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Dalam kunjungannya di SPPG Miftahul Jinan, Jalan Kinameng Indah Nomor 57 Lamongan, Putranto melakukan verifikasi lapangan terhadap kesiapan layanan pemenuhan gizi bagi masyarakat. Ia menegaskan bahwa aspek kebersihan dan keberlanjutan harus menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan program MBG.
“Setelah saya cek, kerja SPPG di Lamongan sudah bagus. Tapi poin kebersihan tidak boleh main-main, harus terus dievaluasi,” ujar Putranto.
Salah satu catatan penting dari hasil verifikasi adalah masih adanya sejumlah SPPG yang belum dilengkapi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Menurut Putranto, percepatan pembangunan IPAL mutlak diperlukan agar limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan dan tetap aman bagi kesehatan masyarakat.
“Kebersihan itu sama pentingnya dengan pemenuhan gizi. Jadi selain menu sehat, SPPG harus memastikan lingkungan tetap aman,” tambahnya.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menegaskan, Pemkab Lamongan berkomitmen penuh mendukung realisasi program MBG dengan mengikuti pedoman Badan Gizi Nasional. Menurutnya, pedoman tersebut sangat penting untuk menjamin kualitas gizi, mempercepat implementasi, sekaligus memastikan program berjalan terstruktur.
“Dalam operasional SPPG, Pemkab Lamongan terus melakukan koordinasi, evaluasi, dan menjalankan aturan yang sudah ditetapkan. Kami juga membentuk satgas khusus agar program makan bergizi gratis bisa dipercepat,” jelas Pak Yes.
Hingga saat ini, di Lamongan terdapat 22 SPPG yang sudah beroperasi, sementara 75 lainnya masih dalam tahap persiapan. Setiap unit mampu menyediakan 3.000 hingga 4.000 porsi makanan bergizi per hari.
“Jumlah ini tentu akan terus kami tingkatkan. Target kami adalah memastikan seluruh masyarakat yang berhak bisa terlayani dengan baik,” ujar Yuhronur.
Tak hanya sekadar menyediakan makanan, SPPG di Lamongan juga melibatkan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang.
“Program ini tidak hanya tentang makanan yang enak, tetapi juga edukasi gizi. Itu yang menjadi pembeda dan nilai tambah dari keberadaan SPPG,” tambahnya.
Program MBG sendiri merupakan salah satu agenda prioritas nasional dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan generasi muda Indonesia. Kehadiran Kepala KSP dalam verifikasi lapangan di Lamongan diharapkan memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan tujuan tersebut.
“Kami ingin Lamongan bisa menjadi contoh daerah lain dalam mengimplementasikan program ini secara baik,” tutup Putranto.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin