GRESIK, RadarBangsa.co.id — Ribuan warga memadati sepanjang rute kirab dalam rangka memperingati haul ke-35 Mbah Sayid Abdullah di Desa Pelemwatu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Sabtu pagi (5/7/2025). Acara berlangsung khidmat dan tertib, dimulai dari halaman Gedung Yayasan Bahrul Ulum Gresik menuju kompleks makam sesepuh desa, dan secara resmi diberangkatkan oleh Kepala Desa Pelemwatu, Sukiyin.
Dalam sambutannya, Kades Sukiyin menegaskan bahwa kegiatan haul ini tidak sekadar rutinitas, melainkan bentuk penghormatan terhadap tokoh besar desa.
“Mbah Sayid Abdullah adalah panutan kami. Sosok alim yang membawa nilai persatuan dan keteladanan. Melalui kirab ini, kami berusaha merawat tradisi dan warisan spiritual beliau,” ujar Sukiyin.
Kirab diawali dengan pembacaan doa bersama dan lantunan shalawat yang mengiringi barisan peserta. Keterlibatan aktif lembaga pendidikan di bawah Yayasan Bahrul Ulum menambah semarak suasana. Salah satu guru madrasah, Ustazah Latifah, menyampaikan bahwa kirab ini memberikan nilai edukatif bagi generasi muda.
“Anak-anak kami belajar sejarah, spiritualitas, dan akhlak melalui peringatan haul ini. Mereka bukan hanya ikut kirab, tapi juga memahami makna di baliknya,” ungkapnya.
Sepanjang perjalanan, masyarakat menyambut peserta dengan antusias. Mereka membagikan air mineral dan bunga sebagai simbol berkah dan penghormatan. Siti Aminah (47), warga setempat yang setiap tahun menunggu kirab di depan rumahnya, mengatakan:
“Kami merasa terhubung secara batin dengan acara ini. Ada haru, ada rindu, dan yang pasti, kami ingin ikut ngalap berkah dari Mbah Sayid Abdullah.”
Puncak acara haul akan dilangsungkan di kompleks makam, dengan agenda tahlil akbar, tausiyah agama, dan pembagian konsumsi bagi seluruh jamaah. Ketua panitia, KH Mustofa Nawawi, menjelaskan bahwa haul tahun ini diikuti lebih banyak peziarah dibanding tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, antusiasme masyarakat luar biasa. Kami berusaha menyiapkan logistik dan fasilitas sebaik mungkin demi kenyamanan dan kekhusyukan jamaah,” tuturnya.
Kegiatan haul tahunan ini tidak hanya menjadi agenda keagamaan, tetapi juga telah berkembang menjadi ikon spiritual dan budaya bagi masyarakat Pelemwatu dan sekitarnya. Banyak peziarah datang dari luar daerah, termasuk dari Lamongan, Sidoarjo, hingga Pasuruan.
“Bagi kami, haul ini seperti momen pulang kampung rohani. Sosok Mbah Sayid Abdullah memberi ketenangan batin. Kami datang untuk ziarah dan mendoakan, tapi yang kami rasakan justru hati yang semakin tentram,” ujar Nur Kholis, peziarah asal Mojokerto.
Dengan berjalannya acara secara tertib dan penuh kekhidmatan, Pemerintah Desa Pelemwatu berharap semangat dan nilai-nilai luhur warisan Mbah Sayid Abdullah tetap hidup dan terus menjadi inspirasi lintas generasi.
“Insyaallah, kami berkomitmen menjadikan haul ini sebagai agenda yang bukan hanya ritual, tetapi juga sarana membangun karakter masyarakat,” pungkas Kades Sukiyin.
Penulis : Agus/Rouf
Editor : Zainul Arifin