SEMARANG RadarBangsa.co.id Lapas Kelas I Semarang melaksanakan kegiatan pembinaan rohani bertajuk renungan singkat dengan tema “Jangan Pernah Merasa Terbuang” pada Senin (23/12). Acara ini dihadiri oleh pengurus Jateng DIY dan penasehat Komunitas Pria Sejati Semarang, Ev. Eko Djiantoro, bersama para pendoa, yaitu Ev. Oki Rinenggo Basuki, Ev. Joko Legianto, Ev. Andy Irawan, Ev. Riwi, serta sejumlah warga binaan.
Kepala Lapas Kelas I Semarang, Usman Masjid, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi spiritual kepada warga binaan. “Kami ingin membangkitkan semangat mereka agar tidak merasa terbuang atau tidak berharga. Melalui pembinaan rohani ini, kami berharap mereka mampu melihat harapan dan peluang untuk memperbaiki diri,” kata Usman.
Dalam renungan singkatnya, Ev. Eko Djiantoro menyampaikan pesan mendalam bahwa setiap manusia memiliki nilai di mata Tuhan, terlepas dari masa lalunya. “Kesalahan bukanlah akhir dari segalanya. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, bahkan saat kita merasa tidak berdaya. Yang penting adalah kemauan untuk berubah dan kembali ke jalan yang benar,” ujarnya.
Ev. Oki Rinenggo Basuki juga menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan motivasi, tetapi juga menjadi momen introspeksi bagi warga binaan. “Kita semua pernah salah, tapi jangan biarkan kesalahan itu mendefinisikan siapa kita. Mulailah langkah baru dengan percaya pada kebaikan Tuhan,” katanya.
Salah satu warga binaan yang hadir mengungkapkan rasa syukurnya atas acara ini. “Saya merasa sangat terinspirasi. Renungan ini memberikan kekuatan baru untuk menjalani hidup dan meninggalkan masa lalu,” ujarnya.
Kepala Lapas, Usman Masjid, berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara rutin. “Kami ingin Lapas ini menjadi tempat yang mendukung perubahan dan perbaikan. Selain menjalani hukuman, mereka juga mendapat bekal mental dan spiritual untuk kembali ke masyarakat,” tambahnya.
Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh para pendoa, diikuti dengan penuh khidmat oleh seluruh peserta. Dalam pesan penutupnya, Ev. Eko Djiantoro menegaskan, “Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Tuhan selalu membuka pintu bagi mereka yang ingin memperbaiki diri.”
Acara tersebut berhasil meninggalkan kesan positif bagi para warga binaan dan menjadi bukti nyata komitmen Lapas Kelas I Semarang dalam pembinaan moral dan spiritual.
Penulis : Hosea
Editor : Bandi