MANDALIKA, RadarBangsa.co.id — Penguatan sektor energi menjadi salah satu agenda utama dalam kerja sama regional Bali, NTB, dan NTT (KR-BNN) yang resmi ditegaskan melalui penandatanganan MoU di Sirkuit Mandalika, Selasa (25/11). PLN hadir sebagai mitra strategis yang memainkan peran penting dalam memastikan ketersediaan energi andal serta mendorong percepatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di kawasan Bali–Nusra.
Kolaborasi tiga provinsi ini mencakup lima sektor prioritas: pariwisata, energi, konektivitas, perdagangan, serta ekspor-impor. Pemerintah daerah berharap sinergi regional mampu memperluas kapasitas industri, membuka ruang investasi baru, dan mendorong lahirnya pusat-pusat ekonomi yang lebih kompetitif, baik secara nasional maupun global.
Penandatanganan MoU ini dihadiri para gubernur Bali, NTB, dan NTT, pimpinan BUMN, pejabat instansi teknis, hingga pelaku usaha. Pertemuan lintas sektor tersebut menegaskan bahwa penguatan energi menjadi fondasi utama untuk memastikan seluruh rencana pembangunan berjalan efektif. Ketersediaan listrik yang stabil menjadi tuntutan di tengah meningkatnya kebutuhan industri, pariwisata, serta pengembangan kawasan strategis baru.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menyatakan bahwa peran PLN sangat menentukan keberhasilan integrasi ekonomi Bali–Nusra.
“PLN memegang peran penting dalam kerja sama ini. Ketahanan dan keandalan energi menjadi fondasi agar integrasi ekonomi Bali–Nusra dapat berjalan optimal,” ujarnya.
Dukungan PLN disampaikan langsung oleh General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti, serta GM PLN UIP Nusra, Rizki Afrianto. Keduanya menegaskan kesiapan PLN untuk memperkuat keandalan sistem kelistrikan lintas provinsi.
“Kami menyambut baik MoU KR-BNN ini karena sejalan dengan arah transformasi kelistrikan menuju sistem yang semakin andal dan rendah emisi. PLN berkomitmen memperkuat keandalan pasokan di NTB serta meningkatkan kesiapan infrastruktur energi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan,” kata Sri Heny.
Ia menambahkan, kerja sama lintas wilayah membuka peluang pengembangan EBT yang lebih luas, termasuk tenaga surya, angin, dan biomassa yang memiliki potensi besar di NTB.
“Pemanfaatan energi bersih ini bukan hanya mendukung target nasional, tetapi juga memperkuat ketahanan energi di tingkat daerah,” tuturnya.
PLN juga menyiapkan penguatan jaringan transmisi dan distribusi untuk mendukung kelancaran arus listrik antardaerah. Peningkatan kapasitas sistem ini menjadi langkah penting agar konektivitas dan aktivitas ekonomi di tiga provinsi berjalan tanpa gangguan.
Sinergi dalam KR-BNN diharapkan menjadi pondasi baru bagi pembangunan kawasan Bali, NTB, dan NTT, sekaligus mempertegas komitmen pemerintah dan PLN dalam mendorong energi berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi regional.
Penulis : Aini
Editor : Zainul Arifin









