MALANG, RadarBangsa.co.id – Ratusan rumah warga di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, rusak akibat terjangan angin puting beliung yang melanda pada Senin (2/11/2025) sore. Bencana yang disertai hujan lebat itu terjadi di Dusun Krajan dan Dusun Semading, Desa Sumbersekar.
Sebanyak 137 kepala keluarga (KK) terdampak dalam peristiwa tersebut. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mencatat, 57 rumah di Dusun Krajan dan 80 rumah di Dusun Semading mengalami kerusakan dengan tingkat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat.
Menanggapi bencana itu, Bupati Malang Drs. HM Sanusi, MM, langsung turun ke lokasi pada Selasa (3/11/2025) untuk meninjau kondisi warga dan menyerahkan bantuan darurat. Kunjungan dilakukan di Posko Bencana yang didirikan di rumah salah satu warga terdampak.
“Karena ada masyarakat di wilayah Kecamatan Dau yang kena musibah, kami berupaya meringankan beban mereka dengan bantuan logistik berupa sembako dan terpal. Untuk rumah yang rusak berat akan dibantu melalui program bedah rumah,” ujar Sanusi saat menyerahkan bantuan.
Paket bantuan tersebut disalurkan langsung kepada korban terdampak, berisi bahan kebutuhan pokok serta peralatan penunjang sementara untuk memperbaiki rumah yang rusak. Sanusi juga meminta jajarannya memastikan proses penyaluran berjalan cepat dan tepat sasaran.
Selain bantuan logistik, Bupati Sanusi menginstruksikan BPBD Kabupaten Malang untuk tetap siaga menghadapi potensi bencana serupa. Ia juga mengimbau pemerintah kecamatan dan desa agar meningkatkan koordinasi dalam penanganan darurat serta memperkuat sistem peringatan dini di wilayah rawan.
“Kami meminta BPBD dan seluruh perangkat daerah untuk tanggap dan cepat merespons laporan masyarakat. Jangan menunggu laporan menumpuk, setiap kejadian harus segera ditangani,” tegasnya.
Sanusi menambahkan, wilayah Kabupaten Malang saat ini memasuki puncak musim hujan, yang identik dengan meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Kondisi geografis Malang yang dikelilingi kawasan pegunungan turut memperbesar risiko terjadinya cuaca ekstrem.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca, khususnya angin kencang yang kerap datang tiba-tiba. Jika terjadi tanda-tanda cuaca ekstrem, segera cari tempat aman dan hindari berada di bawah pohon besar,” tutur Sanusi.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin










