SMK Fiktif Diduga Beroperasi di Indramayu, Sudah Meluluskan 4 Siswa

- Redaksi

Selasa, 9 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dok : Foto Ahmad Masturi Kabid Investigasi LSM DRBI

Dok : Foto Ahmad Masturi Kabid Investigasi LSM DRBI

INDRAMAYU, RadarBangsa.co.id – Dugaan adanya sekolah menengah kejuruan swasta (SMKS) fiktif mencuat di Jawa Barat. Sekolah yang tercatat di sistem resmi pendidikan itu disebut telah meluluskan siswa, meski tidak memiliki bangunan maupun kegiatan belajar mengajar (KBM).

Berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik), sekolah tersebut beralamat di Desa Temiyangsari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu. Namun saat ditelusuri, baik warga maupun pemerintah desa menegaskan tidak ada sekolah kejuruan yang berdiri di wilayah itu.

Temuan ini diungkapkan oleh Ahmad Masturi, Kepala Bidang Investigasi LSM Demokrasi Rakyat Bawa Indonesia (DRBI). Menurutnya, hasil pengecekan di lapangan membuktikan bahwa alamat sekolah yang tercantum di Dapodik tidak sesuai fakta.

“Berdasarkan hasil investigasi, di Desa Temiyangsari tidak ditemukan SMKS. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan pemerintah desa yang memastikan tidak ada sekolah kejuruan di sana,” kata Ahmad, Senin (8/9).

Ia juga menambahkan, kejanggalan makin terlihat setelah menelusuri data di laman E-Ijazah. Dalam sistem itu, SMKS yang diduga fiktif tersebut tercatat sudah meluluskan empat siswa pada tahun pelajaran 2024/2025.

Ahmad menilai praktik semacam ini berpotensi merugikan generasi muda. Siswa yang terdaftar bisa saja hanya memperoleh ijazah tanpa mendapatkan pembelajaran maupun keterampilan dasar.

“Kalau dibiarkan, anak bangsa yang mendaftar di sekolah seperti itu akan bodoh alias tidak bisa apa-apa, walaupun punya ijazah SMK,” ujarnya.

Dengan adanya dugaan tersebut, LSM DRBI meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera menindaklanjuti. Ahmad menegaskan perlunya investigasi menyeluruh agar persoalan ini tidak berlanjut.

“Kami mendesak Pemprov Jawa Barat segera turun tangan, karena ini sudah mengarah pada dugaan pelanggaran hukum,” tegasnya.

Kasus sekolah fiktif bukan hal baru di Indonesia. Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga menyoroti praktik serupa yang biasanya bermula dari manipulasi data di sistem pendidikan. Modus ini kerap digunakan untuk memperoleh dana bantuan atau sekadar menerbitkan ijazah tanpa kegiatan belajar.

Dengan dugaan terbaru di Indramayu ini, publik kembali diingatkan pentingnya pengawasan ketat terhadap validitas data sekolah. Dapodik sebagai basis informasi resmi pemerintah harus dijaga akurasinya agar tidak disalahgunakan.

Ahmad menutup pernyataannya dengan harapan pemerintah bergerak cepat. “Pendidikan itu menyangkut masa depan anak bangsa. Jangan sampai ada pihak yang mempermainkan hal ini demi keuntungan sesaat,” tandasnya.

Penulis : Jayas

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Polres Lamongan Tak Beri Ruang Judi Sabung Ayam, Dua Lokasi Digerebek Serentak
Kejaksaan Negeri Batu ,Menghadiri FGD Bersama Kajati dan Gubernur Jatim
Khofifah dan Kajati Jatim Sepakat Perkuat Restorative Justice, Upaya Baru Pulihkan Keadilan Sosial di Daerah
Kejari Lamongan Telusuri Dugaan Korupsi Pengalihfungsian Tanah Negara di Sidokelar Paciran
Kasi Pidsus Kejari Lamongan Terima Kajian Universitas soal TN Desa Sidokelar
Wartawan Diancam di Lamongan, Berawal dari Berita Dugaan Korupsi Chromebook
Malu-maluin Dunia Pendidikan Lamongan, Dua Guru Kena Razia di Hotel
Teka-teki Proyek Gedung Pemkab Lamongan: KPK Dalami Peran Mantan Kadis PUPR, Pemeriksaan 3 Jam Nonstop
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 18:44 WIB

Polres Lamongan Tak Beri Ruang Judi Sabung Ayam, Dua Lokasi Digerebek Serentak

Jumat, 10 Oktober 2025 - 15:28 WIB

Kejaksaan Negeri Batu ,Menghadiri FGD Bersama Kajati dan Gubernur Jatim

Kamis, 9 Oktober 2025 - 18:42 WIB

Khofifah dan Kajati Jatim Sepakat Perkuat Restorative Justice, Upaya Baru Pulihkan Keadilan Sosial di Daerah

Rabu, 8 Oktober 2025 - 17:40 WIB

Kejari Lamongan Telusuri Dugaan Korupsi Pengalihfungsian Tanah Negara di Sidokelar Paciran

Rabu, 8 Oktober 2025 - 10:23 WIB

Kasi Pidsus Kejari Lamongan Terima Kajian Universitas soal TN Desa Sidokelar

Berita Terbaru