CILEGON, RadarBangsa.co.id — PT Chandra Asri Pacific Tbk melalui anak usahanya, PT Chandra Asri Alkali (CAA), tengah membangun pabrik Chlor Alkali–Ethylene Dichloride (CA-EDC) berskala global di Kota Cilegon, Banten. Proyek ini menyita perhatian publik usai terseret dalam kasus dugaan pemerasan oleh oknum yang mengatasnamakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Cilegon.
CAA merupakan bagian dari Chandra Asri Group, perusahaan yang bergerak di sektor energi, kimia, dan infrastruktur, serta telah berkiprah sejak 1992. Rencana pembangunan pabrik kimia tersebut dijadwalkan dimulai pada Maret 2025 dan ditargetkan rampung pada 2027.
Pabrik CA-EDC akan menjadi fasilitas strategis dengan kapasitas produksi 400.000 ton soda kaustik padat (827.000 ton dalam bentuk cair) dan 500.000 ton Ethylene Dichloride per tahun. Kehadiran fasilitas ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor Chlor Alkali hingga Rp4,9 triliun per tahun, serta menghasilkan devisa ekspor EDC sekitar Rp5 triliun per tahun.
Presiden Direktur Chandra Asri Group, Erwin Ciputra, menyampaikan bahwa investasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam memperkuat rantai pasok industri kimia nasional.
“Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade di industri petrokimia, kami berkomitmen menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Erwin, Kamis (15/5/2025).
Proyek senilai Rp15 triliun ini telah ditetapkan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029. Selama masa konstruksi, proyek ini diperkirakan menyerap sekitar 3.000 tenaga kerja dan menyediakan 250 lapangan pekerjaan saat pabrik mulai beroperasi.
Produk dari pabrik CA-EDC memiliki keterkaitan erat dengan berbagai industri hilir, seperti pengolahan air industri, produksi sabun dan deterjen, serta industri alumina. Pabrik ini diproyeksikan memberikan efek berantai (multiplier effect) yang signifikan terhadap ekosistem industri kimia nasional.
Untuk merealisasikan proyek ini, Chandra Asri mengalokasikan belanja modal sebesar 350–400 juta dolar AS atau setara Rp5,5–6,3 triliun pada 2025.
“Kami percaya kolaborasi yang kuat dengan seluruh pemangku kepentingan dapat mendorong pertumbuhan industri nasional yang lebih berkelanjutan,” ujar Erwin.
Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Banten turut menanggapi laporan dugaan pemerasan terhadap proyek ini. Kapolda Banten, Irjen Suyudi Ario Seto, menegaskan pihaknya akan mengirim tim untuk menyelidiki dugaan keterlibatan oknum Kadin Cilegon dalam kasus tersebut.
“Kami akan melakukan upaya penyelidikan atas insiden yang videonya sempat viral beberapa waktu lalu. Polda Banten sebagai bagian dari Satgas Percepatan Investasi bertanggung jawab menciptakan iklim investasi yang aman dan kondusif,” ujar Suyudi saat ditemui di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin