PASURUAN KOTA, RadarBangsa.co.id – Meski akan tutup tahun 2019, sejumlah harga sembako (sembilan bahan pokok) di beberapa pasar tradisional di Pasuruan, mengalami perubahan.
Dari banyaknya jenis sembako, hanya bawang merah dan cabe rawit yang mengalami kenaikan harga. Seperti yang terlihat di Pasar Besar Kota Pasuruan dan Pasar Bendungan. Hampir seluruh pedagang kompak menaikkan harga cabe rawit dari Rp 20 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilogram, serta harga bawang merah dari Rp 12 ribu menjadi Rp 35 ribu.
Muslikhah (42), salah seorang pedagang sembako di Pasar Besar mengaku, kenaikan harga cabe rawit dan bawang merah sejak sebulan lalu. Hal itu lantaran stok pengiriman yang semakin sedikit akibat perubahan cuaca, sehingga harga kulakan pun juga ikut melonjak.
“Udah sebulan naiknya mas. Cuma cabe rawit dan bawang merah saja. Kalau yang lain masih normal. Katanya sih banyak yang gagal panen karena cuaca yang berubah-rubah,” ungkapnya kepada Suara Pasuruan.
Begitu pula dengan apa yang disampaikan Astutik (45), penjual sembako asal Pasar Bendungan. Diakuinya, harga bawang merah dan cabe rawit agak mahal. Meski begitu, banyak masyarakat yang tidak mempersalahkan kenaikan harganya, karena untuk kebutuhan sehari-hari.
“Sekarang khan lagi musim kawin. Jadi yam au gak mau beli,” singkatnya.
Sementara itu, di saat yang bersamaan, Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Dony Alexander menggelar Sidak (Inspeksi Mendadak) ke sejumlah Pasar Tradisional di Pasuruan, Selasa (31/12/2019) pagi.
Sidak tersebut tak lain dalam rangka memastikan stok kebutuhan Sembako (sembilan bahan pokok) masih mencukupi dan bisa dijangkau oleh masyarakat.
Dari pantauan di lapangan, Kapolres Dony mengawali sidaknya ke Pasar Besar di Kota Pasuruan dan langsung mengecek harga sembako di beberapa pedagang.
Menurutnya, meski ada kenaikan harga beberapa jenis sembako, akan tetapi dirinya melihat antusiasme masyarakat yang datang ke Pasar Besar, luar biasa. Dari itu dapat disimpulkan bahwa masyarakat masih bisa menjangkau harga sembako.
“Anemo masyarakat datang ke Pasar Tradisional sangat tinggi. Meski harga cabe dan bawang merah naik, tapi tidak terlalu mempengaruhi keinginan masyarakat untuk membelinya,” katanya.
Tak hanya mengecek stok sembako saja, Kapolres Dony juga memantau gudang-gudang atau penjual yang sengaja menimbun sembako, untuk kemudian disimpan dan dijual kembali, apabila stok sembako menipis. Hanya saja, dirinya tidak menemukan penjual yang melakukannya.
“Saya tidak menemukan penjual yang menimbun sembako. Kami yang juga bagian dari Satgas Pangan menyimpulkan bahwa stok sembako di Pasuruan masih aman,” tegasnya. (Ari)