NTB Darurat Pernikahan Dini, Pemerintah, UNICEF Turun Tangan

- Redaksi

Selasa, 20 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto bersama usai Rapat koordinasi pencegahan perkawinan anak di NTB bersama UNICEF dan TP PKK Provinsi NTB (IST)

Foto bersama usai Rapat koordinasi pencegahan perkawinan anak di NTB bersama UNICEF dan TP PKK Provinsi NTB (IST)

MATARAM, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus memperkuat upaya pencegahan perkawinan anak melalui kolaborasi lintas sektor. Salah satu langkah strategis yang ditempuh yakni menjalin kerja sama dengan United Nations Children’s Fund (UNICEF) dalam program BERANI II (Better Reproductive Health and Rights for All in Indonesia).

Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi perempuan, sekaligus menekan angka perkawinan anak melalui intervensi berbasis desa.

Ketua Tim Penggerak PKK NTB, Bunda Sinta Agathia Iqbal, menggelar rapat koordinasi bersama Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB, Sahan, dan Perwakilan UNICEF, Zubedy Koteng, pada Senin (19/5/2025).

Pertemuan tersebut membahas strategi penurunan angka perkawinan anak, terutama di tiga kabupaten dengan prevalensi tertinggi.

“Saya rasa ada tiga aspek yang perlu mendapat perhatian, yakni anak remaja itu sendiri, orang tua, dan lingkungan sekolahnya,” ujar Bunda Sinta dalam paparannya.

Ia menegaskan komitmennya untuk menekan angka pernikahan anak di NTB hingga nol kasus, melalui kerja sama lintas sektor dan sinergi antarinstansi.

“Saya berharap seluruh dinas dan pihak terkait bisa bergerak sejalan untuk mewujudkan hal ini,” imbuhnya.

Bunda Sinta menambahkan, tingginya angka perkawinan anak di NTB turut berkontribusi terhadap peningkatan kasus stunting dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

“Ini menjadi tantangan besar yang harus diatasi bersama,” tegasnya.

Sementara itu, Perwakilan UNICEF, Zubedy Koteng, menjelaskan bahwa program BERANI merupakan kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kanada.

Program ini menargetkan lima strategi utama: penguatan kapasitas anak, penciptaan lingkungan yang mendukung, peningkatan akses layanan, penguatan regulasi dan kelembagaan, serta koordinasi antarpemangku kepentingan.

Di sisi lain, Ketua LPA NTB, Sahan, menyebutkan bahwa provinsi NTB menduduki peringkat pertama secara nasional dalam kasus perkawinan anak, dengan angka prevalensi mencapai 17,32 persen.

Angka tersebut tersebar di tiga kabupaten: Lombok Tengah (29,9%), Lombok Timur (21%), dan Lombok Utara (19%), yang mencakup lima desa di masing-masing kabupaten.

“Alhamdulillah, dari total 15 desa, kami berhasil menurunkan jumlah kasus dari sekitar 120 menjadi 65 kasus,” ungkap Sahan.

Berdasarkan data UNICEF tahun 2023, terdapat 25,53 juta perempuan di Indonesia yang menikah sebelum usia 18 tahun. Indonesia saat ini berada di peringkat keempat dunia dalam kasus perkawinan anak, setelah India, Bangladesh, dan Tiongkok.

Penulis : Aini

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Warga Rusunawa Semarang Hebat Pilih Ketua RT, Demokrasi Akar Rumput Menguat di Dempel Barat
Gubernur dan Kapolda Luncurkan Tambang Rakyat NTB
Gubernur Khofifah Tinjau Muncar Banyuwangi, Bantu Nelayan dan Pelaku Perikanan Rp 276 Juta
Teknologi Sensor dan Standar Steril : Menengok Ruang Bayi Tabung RSUD Mataram yang Serba Canggih
Bupati YES Hadiri Tasyakuran ASN DLH Lamongan, Tekankan Loyalitas dan Kinerja untuk Lingkungan Bersih
Wagub NTB Resmikan Jembatan Amanah, Kolaborasi untuk Warga Batulayar
PRETHI PINTAR, Terobosan RSUD Kota Mataram untuk Persalinan Ramah Ibu dan Keluarga
RSUD Ruslan Hadirkan Harapan Baru Lewat Bayi Tabung

Berita Terkait

Minggu, 13 Juli 2025 - 08:40 WIB

Warga Rusunawa Semarang Hebat Pilih Ketua RT, Demokrasi Akar Rumput Menguat di Dempel Barat

Sabtu, 12 Juli 2025 - 19:37 WIB

Gubernur dan Kapolda Luncurkan Tambang Rakyat NTB

Sabtu, 12 Juli 2025 - 19:02 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Muncar Banyuwangi, Bantu Nelayan dan Pelaku Perikanan Rp 276 Juta

Sabtu, 12 Juli 2025 - 08:07 WIB

Bupati YES Hadiri Tasyakuran ASN DLH Lamongan, Tekankan Loyalitas dan Kinerja untuk Lingkungan Bersih

Jumat, 11 Juli 2025 - 22:25 WIB

Wagub NTB Resmikan Jembatan Amanah, Kolaborasi untuk Warga Batulayar

Berita Terbaru

Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal menyerahkan secara simbolis Izin Pertambangan Rakyat (IPR) kepada perwakilan Koperasi Selonong Bukit Lestari, disaksikan Kapolda NTB Irjen Pol. Hadi Gunawan, jajaran Forkopimda, dan perwakilan Kantor Staf Presiden, Sabtu (12/7/2025). | Foto Dok Ho/RadarBangsa

Politik - Pemerintahan

Gubernur dan Kapolda Luncurkan Tambang Rakyat NTB

Sabtu, 12 Jul 2025 - 19:37 WIB