PROBOLINGGO, RadarBangsa.co.id – Upaya melestarikan khazanah budaya lokal di Kota Probolinggo diwujudkan oleh Kecamatan Wonoasih melalui gelaran Pawai Budaya yang melibatkan berbagai elemen masyarakat setempat. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro) 2025, yang digelar meriah pada Sabtu (5/7/2025).
Dengan mengusung tema “Wonoasih Bersatu Beraksi”, pawai budaya menghadirkan beragam atraksi, mulai dari tarian tradisional hingga pertunjukan teatrikal. Masyarakat tampak antusias memadati sepanjang rute pawai, khususnya warga Kecamatan Wonoasih yang menjadi tuan rumah.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Probolinggo dr. H. Aminuddin, Wakil Wali Kota Hj. Ina Dwi Lestari, Camat Wonoasih Deus Nawandi, Danramil 0820/02 Wonoasih Kapten Inf M. Yahudin, Kapolsek Wonoasih Kompol Zaini, SH, Ketua Panitia Samsul Huda, serta jajaran Forkopimka dan undangan lainnya.
Dalam sambutan sekaligus laporan panitia, Samsul Huda menyampaikan bahwa kegiatan ini terlaksana berkat dukungan anggaran APBD Kota Probolinggo tahun 2025 yang bersumber dari Dana Alokasi Umum. Pawai budaya ini juga menjadi yang pertama kali digelar di Kecamatan Wonoasih.
“Kami ingin memperkenalkan budaya lokal kepada masyarakat luas. Ini adalah momentum perdana bagi kami menggelar pawai budaya di Kelurahan Wonoasih. Semoga bisa menjadi agenda tahunan yang membawa manfaat bagi warga,” ujar Samsul.
Ketua Pokmas Minak Jinggo tersebut juga mengapresiasi partisipasi aktif warga yang secara swadaya turut menata dan membersihkan lokasi kegiatan.
“Kami semua yang tergabung di Pokmas Minak Jinggo berkomitmen memberikan yang terbaik. Tapi kami sadar, sebagai manusia biasa tentu ada kekhilafan. Mohon dimaklumi,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo dr. H. Aminuddin dalam sambutannya menyatakan rasa bangga atas terselenggaranya kegiatan ini, terlebih dengan keterlibatan aktif masyarakat.
“Alhamdulillah, kita bisa berkumpul dalam rangka memeriahkan Semipro. Pawai budaya ini sangat mendukung semangat Probolinggo Bersolek, bukan hanya dari sisi kebudayaan, tetapi juga ekonomi dan sosial,” ujar Wali Kota.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung. Menurutnya, kegiatan semacam ini memiliki dampak positif berantai terhadap berbagai sektor.
“Pawai ini bukan hanya pertunjukan budaya, tapi juga ruang silaturahmi warga dan penggerak ekonomi lokal. Ada yang berjualan, ada pertunjukan seni semuanya saling mendukung. Kita perlu mempertahankan kegiatan seperti ini agar terus berlanjut,” tegasnya.
Usai memberikan sambutan, Wali Kota bersama Wakil Wali Kota dan jajaran Forkopimka Wonoasih melakukan pelepasan burung merpati sebagai simbol pembuka acara.
Dalam wawancara terpisah, Ketua Panitia Samsul Huda menambahkan bahwa selain untuk menggali potensi budaya lokal, kegiatan ini juga menjadi sarana pemberdayaan UMKM.
“Kami berupaya menggali potensi budaya lokal yang ada di wilayah ini. Selain membangun interaksi sosial, kegiatan ini juga menjadi ajang memperkenalkan budaya asli Wonoasih serta memberdayakan pelaku UMKM dalam satu momentum. Mudah-mudahan ini bisa menjadi kalender tahunan Kecamatan Wonoasih,” pungkasnya.
Penulis : Nanang
Editor : Zainul Arifin