PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Kombes Pol Dirmanto, yang mewakili Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto, telah menggelar konferensi pers terkait pengungkapan kasus tindak pidana pencurian dengan kekerasan (Curas) di wilayah hukum Polres Pasuruan dan Polres Malang.
Kombes Pol Dirmanto didampingi oleh Wadir Reskrimum Polda Jatim, AKBP Piter Yanottama, dan Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda, AKBP Arbaridi Jumhur. Konferensi pers dilaksanakan di Gedung Bidhumas Polda Jatim pada Jumat, (08/03/2024) siang.
AKBP Piter menjelaskan bahwa pengungkapan kasus curanmor ini bermula dari dua Laporan Polisi (LP) dari Polres Pasuruan dan Polres Malang. LP Polres Pasuruan diterima sejak tanggal 3 Maret 2024, dengan TKP pada hari Sabtu, 18 November 2023 di Winongan, Pasuruan.
Berdasarkan kasus tersebut, tim Subdit III Jatanras Ditreskrimum Jatim berhasil mengungkap satu tersangka M, yang bersama dengan empat pelaku lainnya merencanakan pembegalan dengan membawa jenis parang, mengambil korban, dan membawa uang curian sebesar Rp 300.000 di Winongan. Korban bernama Silviana Vebriyanti.
“Pelaku melakukan tindak pidana tersebut karena motif ekonomi. Pasal yang disangkakan adalah Pasal 365 ayat (1) dan (2) ke 1, 2 KUHP,” tutur Piter.
Barang bukti yang diamankan meliputi:
– 1 buah BPKB dan STNK kendaraan Yamaha Mio J;
– 1 buah clurit;
– 1 buah celana jeans pendek;
– 1 buah sarung warna hitam dengan garis-garis hijau; dan
– 1 flashdisk yang berisi rekaman CCTV.
LP Polres Malang dilaporkan pada tanggal 5 Maret 2024, dengan TKP pada hari Rabu, 14 Februari 2024 di Desa Kemiri, Kepanjen, Malang. Setelah interogasi tersangka M, diketahui dia berjejaring dengan kelompok curanmor lainnya, menghasilkan penangkapan 9 tersangka.
Barang bukti yang berhasil diamankan dari 23 TKP ini meliputi 8 kendaraan motor, beberapa clurit, senjata api, dan parang.
“Pasal yang disangkakan kepada tersangka adalah Pasal 365 ayat (1) dan (2) ke 1, 2 KUHP. Kekerasan curat dengan Pasal 363 KUHP,” tutup AKBP Piter.
Kembali ditegaskan oleh Kabid Humas, Kombes Pol Dirmanto, perlunya peran serta masyarakat dalam menanggapi kejahatan tersebut, agar kepolisian dapat segera menangkap pelaku dan mencegah kekhawatiran di lingkungan sekitar masyarakat.