ASAHAN, RadarBangsa.co.id – Ratusan warga Desa Tanjung Alam, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan kembali melakukan aksi blokade terhadap armada truk galian C yang melintas di jalan utama desa. Warga menilai aktivitas truk pengangkut tanah uruk tersebut merusak jalan dan membahayakan keselamatan mereka.
“Hari ini kami masih terus melakukan blokade serta menyetop semua armada truk galian C sebelum kesepakatan dengan warga desa tercapai,” ujar Isnazar (51), warga Dusun IV Desa Tanjung Alam, Jumat siang (07/02/2025).
Isnazar menjelaskan bahwa blokade ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kondisi jalan utama desa yang rusak parah akibat lalu lalang truk bermuatan berat. Jalan yang berlubang serta debu tebal yang beterbangan dinilai sangat membahayakan, terutama bagi anak-anak sekolah dan pengguna jalan lainnya.
“Selama belum ada kesepakatan antara pihak pemerintah desa, pengusaha galian C, dan masyarakat Desa Tanjung Alam, semua warga sepakat tidak boleh ada satu pun armada truk galian C yang melintasi jalan utama desa kami,” tegasnya.
Warga telah melakukan aksi blokade selama hampir sepekan. Mereka juga berjanji akan bertindak lebih tegas jika masih ada truk yang nekat beroperasi sebelum kesepakatan dicapai.
Rencananya, pada Selasa (11/02/2025) mendatang akan digelar musyawarah antara warga dan pihak pengusaha galian C guna mencari solusi atas permasalahan ini.
“Kita lihat saja nanti hasil musyawarah itu. Yang pasti, aksi ini merupakan bentuk spontanitas dari kekecewaan warga terhadap kondisi jalan yang semakin parah. Kalau melihat kondisi seperti ini, siapa yang tidak marah?” pungkas Isnazar.
Sementara itu, berdasarkan pantauan RadarBangsa.co.id, masih terdapat puluhan truk pengangkut tanah uruk dari Desa Bahung Sibatu Batu yang mencoba melintas. Namun, warga dengan sigap menghentikan kendaraan-kendaraan tersebut, sehingga terjadi antrean panjang di lokasi blokade.
Penulis : Joko
Editor : Zainul Arifin