MATARAM, RadarBangsa.co.id — Di tengah kompetisi layanan kesehatan yang semakin ketat, RSUD H. Moh Ruslan Kota Mataram menjelma menjadi simbol perubahan bagi dunia kesehatan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Rumah sakit milik pemerintah daerah ini tak hanya memperkuat infrastruktur dan layanan medis, tetapi juga melakukan transformasi menyeluruh yang berfokus pada kemanusiaan, kecepatan layanan, dan inovasi teknologi kesehatan.
Transformasi ini bukan sekadar peningkatan fasilitas, melainkan perubahan paradigma pelayanan. Dari sistem gawat darurat hingga ruang perawatan, RSUD H. Moh Ruslan kini mengedepankan pendekatan pelayanan yang humanis, empatik, dan berbasis profesionalisme. Setiap petugas medis, dokter, hingga staf administrasi didorong untuk menghadirkan pelayanan cepat dan tulus, yang berorientasi pada kenyamanan dan keselamatan pasien.
“Kami ingin setiap pasien merasa ditangani dengan sepenuh hati. Rumah sakit ini bukan sekadar tempat berobat, tetapi tempat masyarakat mendapatkan rasa aman dan harapan untuk sembuh. Komitmen kami adalah menghadirkan layanan yang profesional, manusiawi, dan berbasis empati,” ujar Direktur RSUD H. Moh Ruslan, dr. Hj. NK Eka Nurhayati, Sp.OG.Subsp.FER., M.Kes.M.Sc., di Mataram, Kamis (30/10/2025).
Salah satu langkah besar yang menjadi tonggak transformasi adalah penguatan sistem evakuasi medis udara atau medical evacuation (MedEvac). Program ini memungkinkan pasien dengan kondisi kritis dirujuk secara cepat ke fasilitas kesehatan dengan tingkat penanganan lebih tinggi, baik di dalam maupun luar daerah. Layanan ini menjadi simbol keberanian rumah sakit daerah menembus batas geografis dan birokrasi demi menyelamatkan nyawa pasien.
“Setiap misi MedEvac adalah misi kemanusiaan. Ketika detik-detik berharga menentukan hidup seseorang, kami harus hadir sebagai solusi. Dalam situasi kritis, kecepatan dan ketepatan adalah segalanya,” tegas dr. Eka.
Selain MedEvac, RSUD H. Moh Ruslan terus memperluas layanan unggulan lainnya. Rumah sakit ini telah mengembangkan instalasi jantung terpadu, layanan hemodialisis untuk pasien gagal ginjal, serta unit rehabilitasi medik yang dilengkapi fasilitas modern. Tak hanya itu, penerapan layanan Telemedicine juga mulai diperkuat untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil yang kesulitan mengakses layanan medis langsung.
Salah satu proyek yang kini dalam tahap pengembangan dan menjadi sorotan adalah Program Bayi Tabung (In Vitro Fertilization/IVF). Melalui program ini, RSUD H. Moh Ruslan berupaya membantu pasangan suami istri di NTB yang mengalami kesulitan memiliki anak tanpa harus berangkat ke luar daerah seperti Bali atau Surabaya.
“Kami sedang menyiapkan infrastruktur dan sumber daya manusia untuk layanan fertilitas dan bayi tabung. Targetnya, masyarakat NTB bisa mendapatkan layanan yang sama berkualitasnya dengan kota besar, tanpa harus meninggalkan daerahnya sendiri,” kata dr. Eka.
Langkah besar ini didukung dengan modernisasi peralatan medis, peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, serta kerja sama dengan rumah sakit rujukan nasional. Kolaborasi lintas lembaga dan penguatan jejaring kesehatan menjadi strategi utama untuk memastikan setiap inovasi dapat berjalan berkelanjutan dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Selain transformasi fisik dan teknologi, perubahan budaya pelayanan juga menjadi perhatian utama. Masyarakat kini mulai merasakan atmosfer baru di rumah sakit tersebut. Banyak pasien mengakui bahwa pelayanan kini lebih cepat, ramah, dan transparan. Suasana ruang perawatan juga lebih nyaman, bersih, dan berorientasi pada pemulihan pasien.
Transformasi RSUD H. Moh Ruslan menjadi simbol bahwa perubahan besar dapat dimulai dari daerah. Rumah sakit ini menunjukkan bahwa kualitas, inovasi, dan empati bisa berjalan beriringan dalam pelayanan publik.
“Harapan kami sederhana: masyarakat NTB tak perlu lagi pergi jauh untuk mendapatkan layanan kesehatan terbaik. Kami ingin RSUD H. Moh Ruslan menjadi rumah sakit rujukan regional yang berkelas nasional,” pungkas dr. Eka.
Perjalanan perubahan ini memang belum usai, tetapi arah transformasi sudah jelas: menuju rumah sakit daerah yang tangguh, inovatif, dan berpihak pada kemanusiaan. Dari Mataram, secercah harapan baru bagi kesehatan masyarakat NTB kini benar-benar menyala terang.
Penulis : Aini
Editor : Zainul Arifin









