Terus Berupayah BNNK Kabupaten Pasuruan Cegah Peredaran dan Penggunaan Narkoba Sejak Dini

- Redaksi

Selasa, 31 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

AKBP Erlang Dwi Permata, dengan menggelar Jumpa Pers di Kantor BNNK Kabupaten Pasuruan, Senin (30/12/2019).

AKBP Erlang Dwi Permata, dengan menggelar Jumpa Pers di Kantor BNNK Kabupaten Pasuruan, Senin (30/12/2019).

PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Selama tahun 2019, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Pasuruan telah banyak melakukan berbagai upaya pencegahan akan bahaya narkoba di semua kalangan. Utamanya anak-anak sekolah dasar dan menengah pertama (SD dan SMP) yang menjadi incaran pelaku peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Seluruh upaya tersebut disampaikan Kepala BNNK Kabupaten Pasuruan, AKBP Erlang Dwi Permata, dengan menggelar Jumpa Pers di Kantor BNNK Kabupaten Pasuruan, Senin (30/12/2019).

Menurutnya, sepanjang tahun ini, dirinya membuat program “Bersih Narkoba”. Program tersebut berisikan berbagai kegiatan. Mulai dari sosialisasi, pemetaan jaringan hingga pemberantasan jaringan peredaran narkoba.

“Kami telah lakukan sosialisasi sebanyak 110 kali. Terdiri 28 di masyarakat, 73 di lingkungan pendidikan, 4 instansi pemerintahan, dan 5 swasta,” katanya.

Selain sosialisasi, BNNK Kabupaten Pasuruan juga melakukan upaya pencegahan, dengan mencetak 90 penggiat anti Narkoba di sekolah. Usaha pencegahan yang dimaksudkan itu adalah dengan membentuk penggiat anti Narkoba di lingkungan SD, SMP, maupun SMA sederajat, dengan status negeri maupun swasta.

Kata Erlang, selama kurun waktu setahun terakhir, BNNK Kabupaten Pasuruan telah mengajak kepala sekolah hingga sukses mencetak 90 penggiat dari 69 SMP negeri, 15 sekolah swasta, dan 6 MTs negeri.

“Selain itu, hal utama lain, sepanjang tahun 2019 ini kita sudah mencetak 7 lembaga pendidikan yang responsif melalui advokasi terhadap ancaman Narkoba. Bahkan, ada 25 kali tes urine menyasar 1.376 orang,” tandasnya.

Langkah-langkah antisipasi itu diklaim telah menuai hasil. Itu dibuktikan dengan telah ditemukannya 32 siswa SMP. Dimana saat dites urine, didapati telah mengkonsumsi obat-obatan berbahaya.

“Setelah kami lakukan asesmen dan penanganan, lebih seminggu kemudian, mereka negarif,” ucapnya.

Di luar ikhtiar antisipasi, Erlang menyebutkan sempat melakukan penangkapan terhadap seorang warga berinisial MA, yang menguasai 84 gram ganja, pada 20 Juli 2019.

“Lokasinya di kantor JNE di Pekuncen Kota Pasuruan. Modusnya melaui paket pengiriman. Tapi setelah diselidiki, tak mengarah ke jaringan manapun,” terang Erlang. (Ari)

Berita Terkait

Kejari Lamongan Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Proyek RPH-U
Tokoh Agama Terganggu, Judi Cap Jiki di Grati Pasuruan Tak Tersentuh Hukum
Pemilik SHM di Gununganyar Emas Ini Dilawan Petok D
Ombudsman RI: Mendesak Pembongkaran Pagar Laut Ilegal di Kabupaten Tangerang
Kejari Lamongan Terima Uang Kelebihan Pembayaran BLT dari Mantan Kadinsos Sebesar Rp186 Juta
Terduga Pelaku Pembunuhan AI Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara, Ini Kata Kasat Reskrim Polres Lamongan
Identitas Mayat di Warung Kopi Terungkap, Siswi SMK di Lamongan Dibunuh Pacar Sendiri
Polsek Metro Kebayoran Baru Amankan Empat Tersangka Kasus TPPO, Dua Remaja Dijual untuk Layanan Seks
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 17 Januari 2025 - 14:49 WIB

Kejari Lamongan Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Proyek RPH-U

Jumat, 17 Januari 2025 - 08:45 WIB

Tokoh Agama Terganggu, Judi Cap Jiki di Grati Pasuruan Tak Tersentuh Hukum

Jumat, 17 Januari 2025 - 07:12 WIB

Pemilik SHM di Gununganyar Emas Ini Dilawan Petok D

Jumat, 17 Januari 2025 - 06:17 WIB

Ombudsman RI: Mendesak Pembongkaran Pagar Laut Ilegal di Kabupaten Tangerang

Kamis, 16 Januari 2025 - 21:17 WIB

Kejari Lamongan Terima Uang Kelebihan Pembayaran BLT dari Mantan Kadinsos Sebesar Rp186 Juta

Berita Terbaru

Emas Antam (ist)

Ekonomi

Harga Emas Antam Turun, Buyback Naik

Sabtu, 18 Jan 2025 - 09:28 WIB

SPBU BP. Xinhua/ANTARA.

Ekonomi

BP Akan Pangkas Lebih dari 5% Tenaga Kerja Secara Global

Sabtu, 18 Jan 2025 - 09:00 WIB