BLITAR, RadarBangsa.co.id — Dunia olahraga dansa di Kota Blitar kembali bergeliat. Ikatan Dancesport Indonesia (IDI) Kota Blitar bersiap menggelar Kejuaraan Kota (Kejurkot) Dancesport ke-IV Tahun 2025 pada 30 November mendatang di GOR Soekarno Hatta. Ajang tahunan ini menjadi momentum penting dalam pembinaan sekaligus pencarian bibit atlet muda potensial untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur X pada 2027.
Ketua Cabor Dancesport Kota Blitar, Eva Yuanita, mengatakan Kejurkot tahun ini mengusung semangat sportivitas, regenerasi, dan pembinaan jangka panjang. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya sekadar lomba rutin, tetapi menjadi wadah strategis untuk menemukan dan mengasah potensi atlet muda sejak dini.
“Kejurkot Dancesport IV memperebutkan Medali Bung Karno. Pendaftaran sudah dibuka sejak Agustus dan akan ditutup pada 31 Oktober 2025. Kami mengajak seluruh pelajar di Kota Blitar untuk ikut berpartisipasi dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka,” ujar Eva saat ditemui di sekretariat IDI Blitar, Jumat (1/11).
Eva menjelaskan, Kejurkot tahun ini akan mempertandingkan berbagai kategori yang menampilkan ragam gaya dan teknik dansa modern maupun tradisional. Di antaranya Traditional Dancesport Duo, Hip-hop Duo, dan Breakdance untuk kategori umum, serta Ballroom Dance yang terbagi menjadi Latin dan Standard Ballroom. Setiap kategori dirancang untuk menguji kemampuan ritme, teknik, kreativitas, dan kekompakan para peserta.
“Pendaftaran resmi dilakukan melalui sekolah masing-masing dan gratis tanpa dipungut biaya. Jadi ini benar-benar kesempatan terbuka bagi pelajar untuk menyalurkan minat dan bakatnya di bidang Dancesport,” tambahnya.
Lebih jauh, Eva menekankan bahwa penyelenggaraan Kejurkot bukan hanya berfokus pada kompetisi, melainkan juga menjadi pintu masuk pembinaan berkelanjutan. Para pemenang dan peserta terbaik akan mendapat pendampingan intensif dari pelatih berlisensi nasional. Mereka akan diarahkan mengikuti program latihan rutin sebagai persiapan menuju kejuaraan tingkat provinsi dan nasional.
“Kami tidak ingin potensi para pelajar berhenti di Kejurkot saja. Setelah ini, mereka akan dibina secara terarah agar bisa berprestasi di tingkat yang lebih tinggi. Inilah bentuk nyata pembinaan berjenjang yang sedang kami dorong,” jelas Eva.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Blitar dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat. Pemerintah daerah menilai Kejurkot Dancesport menjadi bagian penting dalam mengembangkan olahraga nontradisional yang kini kian diminati generasi muda. Selain menanamkan nilai sportivitas, ajang ini juga memperkuat karakter, disiplin, dan kepercayaan diri para pelajar.
Dengan semakin meningkatnya antusiasme pelajar terhadap Dancesport, Blitar berpotensi menjadi salah satu daerah penghasil atlet dansa terbaik di Jawa Timur. Melalui Kejurkot Dancesport IV, IDI Blitar berharap lahir talenta-talenta muda yang mampu membawa nama daerah ke tingkat nasional.
“Dancesport bukan sekadar seni gerak, tapi juga olahraga prestasi yang menuntut kerja keras, teknik, dan disiplin. Kami ingin menjadikan Blitar sebagai pusat tumbuhnya atlet Dancesport berprestasi di Jawa Timur,” pungkas Eva.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin
