BLITAR, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) kembali menggelar program Kelas Orang Tua Hebat, Seneng Anake entuk Elmune atau yang dikenal dengan Kerabat SAE. Kegiatan edisi ke-14 ini berlangsung di Auditorium Soekarno, UPT Perpustakaan Nasional RI Bung Karno, Kamis (18/9/2025).
Tidak hanya diisi dengan kelas parenting, agenda juga dirangkai dengan pemutaran film sejarah perjuangan Bung Karno. Pemilihan film tersebut dinilai relevan dengan tema nasionalisme yang diangkat dalam pertemuan kali ini.
Kepala DP3AP2KB Kota Blitar, Parminto, menjelaskan bahwa Kerabat SAE merupakan inovasi pemerintah daerah untuk memperkuat peran orang tua dalam mendidik generasi muda. Program ini memiliki konsep hampir serupa dengan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), namun lebih menitikberatkan pada pembentukan karakter, kebangsaan, serta edukasi keluarga.
“Kerabat SAE ini menjadi sarana bagi orang tua untuk belajar sekaligus membekali diri dalam menanamkan karakter pada anak-anak. Kita ingin orang tua juga menjadi teladan, karena pendidikan karakter dimulai dari rumah,” ujar Parminto.
Menurutnya, film perjuangan Bung Karno dipilih karena sarat nilai nasionalisme. Mulai dari kisah masa kecil, pendidikan, hingga peran besar beliau sebagai Presiden pertama Republik Indonesia, semuanya dapat menjadi inspirasi dalam mendidik anak.
Dalam kesempatan ini, sebanyak 250 orang tua diundang sebagai peserta, terdiri dari perwakilan tujuh kelurahan di Kecamatan Sukorejo dan empat kelurahan di Kecamatan Sananwetan. Jumlah peserta dibatasi karena keterbatasan ruang pertemuan.
“Kita adakan Kerabat SAE dengan tema nasionalisme. Karena kapasitas tempat terbatas, hanya bisa mengundang 250 orang,” jelas Parminto.
Program parenting ini sudah berjalan secara rutin dan menjadi salah satu upaya nyata Pemkot Blitar dalam mendukung pembentukan keluarga yang kuat, sehat, dan berdaya.
DP3AP2KB berharap, melalui kegiatan ini orang tua semakin sadar akan pentingnya menanamkan nilai kebangsaan sejak dini. Dengan demikian, anak-anak tidak hanya tumbuh cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki rasa cinta tanah air dan jiwa kebersamaan.
“Harapan kami, para orang tua bisa membawa pulang ilmu yang diperoleh di kelas ini, lalu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Parminto.
Sejumlah orang tua peserta pun mengaku antusias mengikuti sesi ini. Mereka menilai pendekatan lewat film perjuangan Bung Karno membuat pesan yang disampaikan lebih mudah dipahami.
“Belajar dari kisah Bung Karno membuat kami semakin yakin pentingnya menanamkan nasionalisme sejak dini. Anak-anak butuh contoh nyata, dan orang tua harus siap menjadi teladannya,” ungkap salah satu peserta usai kegiatan.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin