BOJONEGORO, RadarBangsa.co.id – Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang datangnya 1 Suro dan pelaksanaan pengesahan warga baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), tiga kepolisian wilayah Polres Bojonegoro, Polres Lamongan, dan Polres Tuban menggelar Rapat Koordinasi lintas wilayah.
Rapat digelar pada Rabu (11/06/2025) di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung Utama Polres Bojonegoro dan dihadiri langsung Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto, S.H., S.I.K., M.Si., Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto, S.I.K., M.H., serta Kabagops Polres Tuban Kompol Muchamad Fakih, S.H., M.Si., yang mewakili Kapolres Tuban.
Turut hadir para pejabat utama dari ketiga Polres, jajaran Kasat Intelkam dan Binmas, serta para Ketua Cabang PSHT dari masing-masing wilayah, yakni Ketua PSHT Cabang Bojonegoro Wahyu S., S.Sos., Ketua PSHT Cabang Lamongan Harto, S.Pd., M.M., dan Ketua PSHT Cabang Tuban Lamidi, S.P., beserta jajaran pengurus.
Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto dalam sambutannya menyampaikan pesan tegas kepada seluruh elemen yang hadir. Ia menegaskan bahwa keamanan selama pelaksanaan pengesahan warga baru PSHT merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas aparat kepolisian.
“Tidak ada ruang untuk aksi-aksi yang mengganggu ketertiban, seperti konvoi ugal-ugalan, arak-arakan, atau aksi balas dendam yang mengatasnamakan perguruan. Perguruan silat bukan tempat untuk kekerasan. PSHT adalah warisan budaya luhur, dan harus dijaga marwahnya,” ujar Kapolres Lamongan.
Ia menambahkan, keberadaan polisi bukan untuk menghalangi kegiatan PSHT, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab dalam menjaga situasi tetap aman dan damai.
“Kami bukan musuh perguruan. Justru kami hadir karena kami peduli. Jangan sampai muncul narasi-narasi menyesatkan yang membenturkan polisi dan perguruan. Itu berbahaya,” tambahnya.
Kapolres Lamongan juga menyoroti kecenderungan provokasi yang kian marak di media sosial menjelang momen 1 Suro. Ia mengingatkan pentingnya peran para pengurus cabang dalam mengendalikan anggotanya dan menangkal informasi-informasi yang dapat memicu konflik.
“Provokasi di media sosial kian liar. Kami harap pengurus mampu membentengi anggotanya dengan pemahaman nilai sejati PSHT. Jangan sampai ajaran luhur yang diajarkan oleh para sesepuh justru ternoda karena ulah oknum yang tak bertanggung jawab,” tegasnya.
Dalam rapat tersebut, Kapolres Lamongan juga menginformasikan bahwa dirinya telah menjalin komunikasi langsung dengan Ketua Umum PSHT, Bapak Murdjoko, terkait gagasan pengesahan warga baru secara terkoordinasi di tiga wilayah, sebagai model pelaksanaan baru yang lebih sistematis dan terkendali.
“Pelaksanaan pengesahan tahun ini dapat menjadi role model ke depan. Kalau kita bisa mengelola dengan baik, maka kegiatan seperti ini tidak akan menjadi ancaman kamtibmas, justru akan menjadi kebanggaan,” harapannya.
Dari hasil koordinasi, disepakati bahwa teknis pelaksanaan pengesahan akan dirumuskan oleh masing-masing Ketua Cabang PSHT sesuai kondisi wilayah masing-masing, namun tetap mengacu pada ketentuan organisasi dan memperhatikan masukan dari pihak kepolisian.
Menutup rapat, dilaksanakan penandatanganan nota kesepakatan bersama antara tiga Ketua Cabang PSHT dan Kapolres dari tiga wilayah sebagai bentuk komitmen bersama untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kelancaran seluruh rangkaian kegiatan pengesahan.
“Ini adalah komitmen bersama. Jangan sampai ada warga yang menjadi korban karena ulah segelintir oknum. Kita ingin pengesahan PSHT tahun ini berjalan dengan damai, bermartabat, dan penuh nilai persaudaraan,” tegas Kapolres Lamongan menutup arahannya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin