18 Calon Jemaah Umrah di Lamongan Tertipu, Rp390 Juta Raib

- Redaksi

Rabu, 17 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Calon jemaah umrah melapor ke Polres Lamongan, Selasa (16/9/2025) (Foto Dok/RadarBangsa.co.id)

Calon jemaah umrah melapor ke Polres Lamongan, Selasa (16/9/2025) (Foto Dok/RadarBangsa.co.id)

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Dugaan kasus penipuan travel umrah kembali mencuat di Kabupaten Lamongan. Sedikitnya 18 calon jemaah umrah melapor ke Polres Lamongan pada Selasa (16/9/2025) terkait keberangkatan yang tak kunjung terealisasi dari Travel Haji dan Umrah Tawwaabiin yang berlokasi di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong.

Para korban tidak hanya berasal dari wilayah Lamongan, khususnya Kecamatan Brondong dan Paciran, tetapi juga dari daerah lain seperti Gresik, Tuban, hingga Bojonegoro. Mereka tergiur dengan penawaran biaya perjalanan umrah yang jauh lebih murah dibandingkan agen resmi. Travel tersebut menjanjikan paket seharga Rp20 juta hingga Rp25 juta untuk bisa berangkat ke Tanah Suci.

Akibatnya, total kerugian yang dialami para jemaah mencapai Rp390 juta. Dana tersebut berasal dari biaya yang telah dilunasi oleh seluruh korban dengan berbagai pilihan paket umrah.

Salah satu korban, Riris Basyariah, warga Kecamatan Sedayu, Kabupaten Gresik, menceritakan bahwa ia dan 17 orang lainnya dijanjikan bisa berangkat pada Januari 2025. Bahkan, seluruh jemaah sudah mengikuti manasik sebelum jadwal keberangkatan.

“Kami datang untuk melaporkan travel Haji dan Umrah Tawwaabiin ke Polres Lamongan,” kata Riris di sela pelaporan.

Menurut Riris, biaya yang disetorkan bervariasi mulai Rp16,5 juta hingga Rp25 juta. Namun, pada hari keberangkatan, pihak travel justru menyampaikan alasan adanya audit di kantor, sehingga perjalanan ditunda sampai setelah musim haji.

“Waktu itu saya sedang berangkat haji, jadi paspor saya ambil dulu. Ternyata tidak ada kelanjutan sampai sekarang,” ungkapnya.

Sejak penundaan itu, para korban berkali-kali mencoba meminta kejelasan ke rumah maupun kantor travel di Desa Sedayulawas. Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil.

“Saya sudah berulang kali mendatangi rumah dan kantornya, tapi tetap zonk. Uang Rp390 juta sudah lunas semua, ada buktinya,” tegas Riris.

Dengan laporan ini, para korban berharap pihak kepolisian bisa menindaklanjuti dan menuntaskan kasus yang diduga melibatkan pengelola travel tersebut.

Kasus dugaan penipuan berkedok travel umrah bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Harga murah sering menjadi daya tarik, namun di balik itu calon jemaah rentan menjadi korban penundaan hingga gagal berangkat. Kementerian Agama bahkan telah berulang kali mengingatkan masyarakat untuk memilih penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) yang resmi terdaftar.

Meski kerugian sudah jelas dan keberangkatan urung terlaksana, para korban menegaskan bahwa mereka akan terus menempuh jalur hukum. Mereka meminta Polres Lamongan segera mengusut tuntas kasus ini agar tidak ada lagi calon jemaah yang terjebak dalam praktik serupa.

“Kami ingin uang kami kembali dan pelaku bertanggung jawab. Jangan sampai ada lagi jemaah yang jadi korban penipuan berkedok travel umrah murah,” pungkas Riris.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Dugaan Kekerasan Seksual di Lamongan Terungkap, Guru Jadi Pihak Pertama yang Curiga
Polres Lamongan Tak Beri Ruang Judi Sabung Ayam, Dua Lokasi Digerebek Serentak
Kejaksaan Negeri Batu ,Menghadiri FGD Bersama Kajati dan Gubernur Jatim
Khofifah dan Kajati Jatim Sepakat Perkuat Restorative Justice, Upaya Baru Pulihkan Keadilan Sosial di Daerah
Kejari Lamongan Telusuri Dugaan Korupsi Pengalihfungsian Tanah Negara di Sidokelar Paciran
Kasi Pidsus Kejari Lamongan Terima Kajian Universitas soal TN Desa Sidokelar
Wartawan Diancam di Lamongan, Berawal dari Berita Dugaan Korupsi Chromebook
Malu-maluin Dunia Pendidikan Lamongan, Dua Guru Kena Razia di Hotel
Tag :

Berita Terkait

Senin, 13 Oktober 2025 - 07:45 WIB

Dugaan Kekerasan Seksual di Lamongan Terungkap, Guru Jadi Pihak Pertama yang Curiga

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 18:44 WIB

Polres Lamongan Tak Beri Ruang Judi Sabung Ayam, Dua Lokasi Digerebek Serentak

Jumat, 10 Oktober 2025 - 15:28 WIB

Kejaksaan Negeri Batu ,Menghadiri FGD Bersama Kajati dan Gubernur Jatim

Kamis, 9 Oktober 2025 - 18:42 WIB

Khofifah dan Kajati Jatim Sepakat Perkuat Restorative Justice, Upaya Baru Pulihkan Keadilan Sosial di Daerah

Rabu, 8 Oktober 2025 - 17:40 WIB

Kejari Lamongan Telusuri Dugaan Korupsi Pengalihfungsian Tanah Negara di Sidokelar Paciran

Berita Terbaru

Petugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan memangkas pohon besar di tepi jalan (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Cuaca Ekstrem, Dinas Lingkungan Hidup Lamongan Rapikan Pohon Rawan Tumbang

Selasa, 14 Okt 2025 - 20:30 WIB

Seorang anak memanfaatkan aliran air dari pipa untuk minum di tengah musim kemarau. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Musim Kemarau, Perumda Pasuruan Imbau Warga Bijak Gunakan Air Bersih

Selasa, 14 Okt 2025 - 20:24 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan penghargaan kepada pendonor darah sukarela di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (14/10). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Gubernur Khofifah Anugerahkan Penghargaan untuk 604 Pendonor Darah Sukarela di Jatim

Selasa, 14 Okt 2025 - 19:26 WIB