BPJPH Tegaskan Jagung PRG Banyubang Lamongan Halal, Tak Perlu Diragukan Lagi

- Redaksi

Selasa, 10 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hassan Baras bersama Wakil Bupati Lamongan Dirham Akbar Aksara saat panen jagung PRG di Desa Banyubang, Solokuro, Selasa (10/6/2025). | Dok Ho/RadarBangsa

Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hassan Baras bersama Wakil Bupati Lamongan Dirham Akbar Aksara saat panen jagung PRG di Desa Banyubang, Solokuro, Selasa (10/6/2025). | Dok Ho/RadarBangsa

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id — Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama, Ahmad Haikal Hassan Baras, menegaskan bahwa jagung hasil Produk Rekayasa Genetik (PRG) yang dikembangkan di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, berstatus halal dan tidak memerlukan sertifikat halal.

Hal itu disampaikan Babe Haikal, sapaan akrabnya, saat menghadiri panen raya jagung PRG bersama Wakil Bupati Lamongan Dirham Akbar Aksara dan jajaran Forkopimda, Selasa (10/6/2025).

“Kenapa ada yang menyatakan jagung tidak halal? Wong ini dari tanah, bibitnya juga halal. Saya menyatakan jagung ini halal dan tidak perlu sertifikasi halal. Jangan ragu-ragu lagi,” tegasnya di hadapan petani dan tamu undangan yang hadir.

Menurutnya, jagung termasuk dalam positive list atau daftar bahan pangan yang dikecualikan dari kewajiban sertifikasi halal. Karenanya, perdebatan di media sosial terkait status kehalalan jagung PRG dinilai tidak berdasar dan menyesatkan.

Haikal juga menekankan bahwa inovasi jagung PRG memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi petani. “Pertambahan nilai mencapai Rp5,5 juta per hektare. Jika diterapkan di 12 juta hektare lahan di Jawa Timur, bisa berdampak hingga Rp6 triliun. Ini luar biasa dan sangat mendukung petani,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Lamongan Dirham Akbar Aksara menegaskan dukungan Pemkab Lamongan terhadap peningkatan produksi jagung. Dalam lima tahun terakhir, produksi jagung Lamongan rata-rata mencapai 580 ribu ton, menempatkannya di posisi lima besar se-Jawa Timur.

“Padi dan jagung adalah tulang punggung ketahanan pangan kita. Lamongan sudah sejak lama menjadi lumbung pangan tingkat nasional, dan kami terus dorong kolaborasi pentahelix untuk mendukung hal itu,” ucapnya.

Jagung PRG di Desa Banyubang sendiri telah dikembangkan selama dua tahun terakhir di atas lahan seluas 10 hektare. Ketua KTNA Lamongan, Muh Yudi Setianur, menyebut petani kini mampu menghemat hingga 75% biaya produksi berkat teknologi PRG.

“Pestisida jauh berkurang, akar lebih kuat dan hasil pun meningkat. Ini yang sangat positif,” katanya.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Warga Karang Padang Gunungkidul Tutup Akses Tambang Uruk, Lurah: Lebih Baik Tidak Ada Tambang
BGN RI Gandeng Media NTB Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis
Gubernur NTB Minta Dukungan Umat Buddha Wujudkan NTB Makmur Mendunia
Audiensi Panas di Pendopo Indramayu, Petani Kroya Tagih Janji Pengairan ke Pemkab
Dapat Sanksi di Tengah Perbaikan, Pemkab Kendal Pertanyakan Teguran KLHK atas TPA Darupono
JNE Express Jadi Mitra Logistik Resmi Pestapora 2025, Dukung Penuh Industri Musik Tanah Air
GMBI Gresik Tebar Kepedulian, Puluhan Yatim-Piatu Terima Santunan
Sampah 4 Ton per Hari, TPS3R Mojorejo Kota Batu Siap AtasI

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 10:33 WIB

BGN RI Gandeng Media NTB Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis

Sabtu, 14 Juni 2025 - 20:04 WIB

Gubernur NTB Minta Dukungan Umat Buddha Wujudkan NTB Makmur Mendunia

Sabtu, 14 Juni 2025 - 19:47 WIB

Audiensi Panas di Pendopo Indramayu, Petani Kroya Tagih Janji Pengairan ke Pemkab

Sabtu, 14 Juni 2025 - 10:19 WIB

Dapat Sanksi di Tengah Perbaikan, Pemkab Kendal Pertanyakan Teguran KLHK atas TPA Darupono

Sabtu, 14 Juni 2025 - 09:27 WIB

JNE Express Jadi Mitra Logistik Resmi Pestapora 2025, Dukung Penuh Industri Musik Tanah Air

Berita Terbaru