SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, mengungkapkan rasa haru, bangga, sekaligus kagumnya atas keberhasilan Jalaluddin Mannagalli, putra kedua Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang telah resmi menyelesaikan studi pascasarjana di Peking University, Tiongkok, pada Minggu (22/6/2025).
Bagi Ning Lia, sapaan akrabnya, keberhasilan Jalal bukan hanya soal prestasi akademik di salah satu universitas terbaik dunia, tapi juga menjadi cerminan keberhasilan Khofifah dalam mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai kesantunan dan akhlak mulia.
“Baso itu anak yang sangat santun dan berhati baik. Dia selalu ingat kebaikan, sekecil apa pun. Dulu waktu kecil sering main ke rumah, saya suka buatin mie sosis. Sampai sekarang, dia masih ingat. Itu menunjukkan hatinya peka dan penuh rasa syukur,” kenang Ning Lia sambil tersenyum.
Lia mengaku punya kedekatan khusus dengan Jalal, yang sejak kecil menunjukkan karakter istimewa: ramah, rendah hati, dan mudah bergaul, namun tetap berprinsip.
Tak hanya unggul dalam kepribadian, Jalal juga dikenal aktif berbicara di forum-forum internasional. Ning Lia meyakini, ke depan Jalal akan menjadi salah satu pebisnis muda yang membawa nama Indonesia di level global.
“Saya yakin Baso akan jadi anak muda yang membanggakan. Bukan cuma karena gelarnya, tapi karena karakter dan adabnya yang luar biasa,” ujarnya.
Momen wisuda Jalal di Beijing turut dihadiri langsung oleh sang ibu, Gubernur Khofifah, yang tampak terharu dan bersyukur.
“Alhamdulillah, Jalal telah menyelesaikan studi pascasarjana di Peking University. Saya bersyukur atas kerja keras dan semangat belajarnya. Mohon doa agar ilmunya bermanfaat dan membawa berkah,” ucap Khofifah.
Jalal memulai studinya pada tahun 2023 melalui beasiswa China Government Scholarship. Peking University sendiri saat ini menempati peringkat ke-14 dunia dan peringkat pertama di Asia menurut QS World University Rankings 2026.
Apresiasi dari berbagai pihak pun mengalir. Keberhasilan Jalal tak hanya membanggakan keluarga, tetapi juga mencerminkan potensi generasi muda Indonesia dalam menjawab tantangan global.
“Capaian akademik itu penting, tapi karakter dan adab adalah fondasi. Dan Baso punya keduanya. Semoga semakin banyak anak muda Indonesia yang meneladani semangat belajar, rasa hormat, dan hati yang bersyukur seperti dia,” pungkas Ning Lia.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin