SURABAYA , RadarBangsa.co.id – Kesolidan Jaringan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur tampak nyata dalam acara silaturahmi Pengurus Cabang (PC) dan Pengurus Anak Cabang (PAC) Muslimat NU se-Jawa Timur. Kegiatan yang digelar di Empire Palace, Surabaya, pada Kamis (7/11/2024) ini menyatakan dukungan penuh kepada Khofifah Indar Parawansa untuk kembali menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur pada periode 2025-2030.
Ribuan jamaah yang hadir berasal dari 43 cabang Muslimat NU di seluruh Jawa Timur, dengan semangat yang dikatakan sangat militan untuk mendukung Khofifah. Ketua PW Muslimat NU Jawa Timur, Nyai Hj Masruroh Wahid, menegaskan bahwa kekompakan ini mencerminkan komitmen lahir batin seluruh jamaah.
“Saya tidak mendahului kehendak Allah, tapi kalau saya ditanya apakah Muslimat NU solid, saya jawab solid. Di sini hadir 43 cabang, kecuali Bawean yang terkendala transportasi dan cuaca. Selain cabang, ada juga 702 PAC yang masing-masing mengirimkan dua orang perwakilan,” tegas Masruroh.
Ia menambahkan bahwa Muslimat NU bukan hanya memberikan dukungan secara fisik, tetapi juga batiniah. Mereka bertekad mengawal suara masyarakat hingga ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan memperkuatnya dengan riyadhoh.
“Riyadhoh dilakukan melalui khataman Al-Qur’an yang terus-menerus di tiap wilayah. Dengan itu, kami pastikan bahwa kami solid lahir batin,” ucap Masruroh.
Masruroh juga mengutip ajaran Sayyidina Umar bin Khattab mengenai pentingnya ketaatan pada pemimpin. “Sesuai dawuh Sayyidina Umar, Islam tidak akan berjalan tanpa jamaah dan organisasi. Organisasi tidak akan baik tanpa pemimpin yang baik, dan pemimpin tidak akan bermakna jika tidak ditaati oleh jamaahnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Masruroh menekankan bahwa dukungan ini tak terlepas dari capaian gemilang Khofifah selama periode pertama. Ia menilai program-program unggulan Khofifah telah memberikan manfaat luas dan layak untuk dilanjutkan.
Khofifah Indar Parawansa dalam kesempatan itu mengungkapkan kesiapannya melanjutkan program-program andalan, seperti tunjangan kehormatan bagi imam masjid, penghafal Al-Qur’an, dan beasiswa untuk guru madrasah diniyah. Ia menjelaskan bahwa tunjangan kehormatan untuk imam masjid merupakan ide orisinal yang muncul dari interaksi langsungnya dengan masyarakat.
“Tunjangan kehormatan ini sangat khas dan murni ide kami. Ketika turun ke masyarakat di periode pertama, kami sering salat di masjid-masjid dan musholla di berbagai daerah. Di situ, kadang-kadang imamnya masih kurang tepat tajwidnya, maka kami berinisiatif memberikan tunjangan bagi mereka, terutama di daerah terpencil, pesisir, dan pegunungan,” jelas Khofifah.
Ia juga memaparkan hasil konkret dari program ini. “Syaratnya, para imam bersedia memperbaiki bacaannya melalui tashih. Dan, selama lima tahun ini, sudah ada lebih dari 70 ribu imam masjid yang mendapat tunjangan kehormatan dari Pemprov Jatim,” tambahnya.
Khofifah menambahkan bahwa program tunjangan kehormatan bagi hafidz hafidzoh juga sudah berjalan dengan baik. Selain itu, program beasiswa untuk guru madrasah diniyah telah memberdayakan ribuan penerima manfaat.
“Dalam lima tahun ini, sebanyak 5.683 guru madrasah diniyah dan santri pesantren telah mendapatkan beasiswa S1, S2, dan S3 dari Pemprov Jatim,” ungkap Khofifah.
Di akhir sambutannya, Khofifah berharap program-program tersebut dapat terus membawa manfaat dan berkah. “Semoga membawa manfaat dan barakah,” tutup Khofifah.
Muslimat NU menyatakan kesiapannya untuk mencoblos pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jatim nomor 2 pada 27 November 2024 dan menjadi garda terdepan dalam mengamankan suara di TPS.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin