JEMBER, RadarBangsa.co.id — Penanganan kesehatan selama masa libur Lebaran di Jawa Timur mendapatkan apresiasi dari anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama. Apresiasi tersebut disampaikan setelah Lia mengalaminya secara langsung saat menghadapi situasi darurat kesehatan di tengah libur Lebaran, tepatnya pada 3 April 2025.
Lia, yang dikenal sebagai aktivis sosial sebelum terjun ke dunia politik, menceritakan pengalamannya saat kakak kandungnya mendadak jatuh sakit. Kejadian tersebut terjadi ketika mereka sedang dalam perjalanan menggunakan Kereta Api Mutiara Timur, yang mengarah ke Banyuwangi. Sekitar pukul 01.30 WIB, kereta berhenti di Jember karena kondisi kakaknya yang memburuk dan membutuhkan perawatan medis segera.
“Pada saat itu, saya bersama keluarga besar berada di perjalanan, dan tiba-tiba kakak saya merasa sangat sakit. Kami pun turun dari kereta dan mendapatkan pertolongan pertama dari tim kesehatan Pos Pelayanan Khusus Lebaran Dinas Kesehatan Jember,” ujar Lia Istifhama saat dihubungi pada Sabtu (6/4/2025). Ia mengungkapkan bahwa tim medis dengan sigap langsung memberi pertolongan kepada kakaknya dan membawa pasien ke Rumah Sakit Perkebunan Jember Klinik untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Lia memberikan pujian khusus kepada tiga petugas yang bertugas di pos pelayanan tersebut, yaitu Liya, Alif, dan Imron. Menurutnya, ketiga petugas tersebut tidak hanya memberikan pertolongan pertama di lokasi, tetapi juga memastikan bahwa kakaknya mendapatkan perawatan yang tepat setelah tiba di rumah sakit.
“Petugas tidak hanya membantu mengangkut kakak saya ke ambulans, tetapi mereka juga memastikan bahwa kami mendapatkan fasilitas yang dibutuhkan, bahkan membantu mencarikan perlengkapan yang diperlukan untuk keperluan di rumah sakit. Semua dilakukan dengan sangat tulus dan profesional,” tutur Lia.
Lia menyebutkan bahwa pelayanan tersebut sangat penting, terutama pada saat libur Lebaran ketika banyak orang melakukan perjalanan jauh dan rentan menghadapi masalah kesehatan mendadak. Dalam pengalamannya, petugas kesehatan yang ada tidak hanya memberikan pertolongan medis, tetapi juga membantu meringankan beban psikologis yang dialami pasien dan keluarga yang sedang panik.
“Saat-saat seperti itu sangat krusial. Kami tidak pernah membawa perlengkapan yang memadai karena kejadian ini mendadak. Tetapi tim kesehatan Pos Pelayanan Khusus Lebaran Jember benar-benar memberikan pelayanan yang sangat baik. Mereka tidak hanya memberikan pertolongan medis, tetapi juga memastikan kebutuhan non-medis kami terpenuhi,” jelas Lia.
Atas pengalaman tersebut, Lia berharap pelayanan yang dilakukan oleh tim Dinas Kesehatan Jember dapat menjadi contoh bagi daerah lain, khususnya selama masa libur Lebaran. Menurutnya, tindakan cepat dan responsif yang dilakukan oleh petugas kesehatan harus dijaga dan terus ditingkatkan, karena hal itu akan memberikan rasa aman bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan mendesak.
“Pelayanan seperti ini sangat patut diapresiasi. Saya berharap hal ini bisa menjadi contoh bagi seluruh petugas kesehatan di Jawa Timur maupun di seluruh Indonesia. Ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang baik, cepat, dan tulus sangat dibutuhkan di saat-saat kritis,” ujar Lia, yang juga berharap pelayanan tersebut bisa menjadi contoh bagi tim medis dari berbagai instansi lainnya yang bekerja selama masa libur Lebaran.
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember selama masa libur Lebaran 2025 telah mendirikan beberapa pos pelayanan kesehatan khusus di titik-titik strategis sepanjang jalur mudik. Pos-pos tersebut dioperasikan untuk memberikan layanan kesehatan darurat kepada pemudik dan masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis segera.
Di Posko Utama yang terletak di kawasan terminal dan pusat keramaian, Dinkes Jember menyiagakan dua unit ambulans lengkap dengan tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, serta sopir ambulans. Pos pelayanan ini beroperasi selama 24 jam, bahkan selama cuti bersama Lebaran, untuk memastikan pemudik dan warga yang membutuhkan layanan medis dapat menerima pertolongan dengan cepat.
Selain itu, sejumlah puskesmas di Jember juga aktif melayani masyarakat yang membutuhkan penanganan medis selama masa libur Lebaran. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan kasus kesehatan yang biasanya terjadi selama periode arus mudik dan balik Lebaran, seperti kecelakaan lalu lintas, kelelahan, dan masalah kesehatan lainnya yang sering timbul pada pemudik.
Dinkes Jember telah memastikan bahwa seluruh petugas di lapangan telah dilatih dan siap memberikan pelayanan terbaik untuk menjaga keselamatan pemudik dan masyarakat yang sedang merayakan Lebaran. Selain itu, mereka juga mengutamakan koordinasi yang baik antara pos pelayanan dengan rumah sakit dan puskesmas setempat untuk penanganan lebih lanjut jika diperlukan.
Lia Istifhama menutup pembicaraannya dengan menyampaikan pesan mengenai pentingnya menjaga kualitas pelayanan kesehatan, terutama di masa-masa liburan seperti Lebaran. Ia menyebutkan bahwa kebaikan dalam pelayanan kesehatan, seperti yang ditunjukkan oleh tim Dinas Kesehatan Jember, harus terus dijaga dan ditularkan ke berbagai wilayah lain.
“Pada intinya, kebaikan itu harus dijaga karena sifatnya adalah resiprositas. Jika kita memberikan kebaikan kepada orang lain, maka di lain waktu kita juga akan mendapat balasan yang baik. Saya berharap pelayanan yang baik ini bisa menjadi contoh yang menginspirasi pihak lain,” pungkas Lia.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin