GRESIK, RadarBangsa.co.id – Tim Penggerak PKK Desa Sumberame, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, berpartisipasi dalam Pembinaan 10 Program Pokok PKK Tahun 2024 yang dihadiri langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gresik, Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad, pada hari Jumat (30/8/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan 10 Program Pokok PKK di Desa Sumberame, termasuk program-program kerja yang telah disusun. Selain itu, juga dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan buku-buku administrasi PKK karena tertib administrasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan 10 Program Pokok PKK.
“Pengelolaan administrasi yang baik menjadi salah satu indikator kesuksesan pengelolaan organisasi, termasuk PKK desa. Tertib administrasi ini mempermudah perencanaan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan,” ujar Ning Nurul, sapaan akrab Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gresik, dalam sambutannya.
Ning Nurul juga menekankan tiga hal penting dalam program prioritas PKK, yaitu potensi desa, kekurangan desa, dan budaya desa. Jika ketiganya berjalan dengan baik, maka program PKK di tingkat yang paling bawah, yaitu Dasa Wisma, akan menjadi pilar utama untuk mengatasi berbagai masalah di tingkat desa.
Selain itu, Ning Nurul juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menghadapi berbagai permasalahan keluarga seperti stunting, pencegahan perkawinan anak (Cepak), dan pola asuh anak di era digital (Paredi) melalui pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK).
Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sumberame, Lucky Budi Lestari, dalam sambutannya, tidak hanya melaporkan kegiatan-kegiatan yang ada di desa, tetapi juga memperkenalkan produk-produk lokal yang dibuat oleh ibu-ibu PKK sebagai bagian dari potensi desa.
“Kami memiliki produk makanan kecil seperti jamur, jamu serbuk, jamu cair dalam kemasan botol, serta kerajinan bunga dari kantong plastik bekas,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sumberame, H. Sueb Wahyudi, menyatakan keyakinannya bahwa kader PKK desa memiliki sumber daya manusia yang kompeten. “Diharapkan mampu membantu pemerintah desa dalam meningkatkan program-program prioritas desa serta mengatasi isu-isu yang menjadi fokus PKK, seperti stunting, Cepak, dan Paredi,”jelasnya.